6 Manfaat Urban Farming, Jadi Ladang Cuan Rumahan hingga Dorong Ketahanan Pangan
- Freepik
Lifestyle – Pertumbuhan penduduk yang pesat dan keterbatasan lahan hijau di perkotaan menuntut adanya inovasi untuk memenuhi kebutuhan pangan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu solusi yang kini semakin populer adalah urban farming atau pertanian perkotaan.
Aktivitas ini bukan sekadar hobi menanam sayur di halaman rumah, tetapi menjadi memiliki dampak besar untuk menciptakan ekosistem hidup yang berkelanjutan. Berikut lima manfaat urban farming yang belum banyak orang tahu.
5 Manfaat Urban Farming
1. Meningkatkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Urban farming memberikan Anda akses langsung ke sumber pangan segar tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pasokan pasar. Dengan menanam sayuran seperti kangkung atau pakcoy, Anda dapat memastikan ketersediaan pangan sehat di rumah.
2. Menjadi Ladang Cuan
Selain memenuhi kebutuhan sendiri, hasil panen urban farming dapat dijual untuk menambah pendapatan. Konsep ini banyak dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat perkotaan yang ingin menciptakan peluang usaha dari lahan terbatas.
3. Memanfaatkan Lahan Terbatas Secara Produktif
Tidak punya halaman luas bukan alasan. Urban farming memungkinkan Anda memanfaatkan ruang terbatas seperti balkon, atap, atau bantaran sungai untuk menanam sayuran.
4. Mengurangi Emisi Karbon
Keberadaan urban farming secara otomatis memperbanyak ruang hijau di perkotaan. Artinya, semakin banyak tanaman yang menyerap karbon sehingga kualitas udara akan meningkat dan dampak pemanasan global bisa ditekan.
Dengan memproduksi pangan secara lokal, Anda turut mengurangi ketergantungan pada distribusi jarak jauh yang menyumbang emisi karbon. Ini sejalan dengan upaya global dalam menghadapi perubahan iklim.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Susanto August Satria, menyampaikan urban farming tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
5. Meningkatkan Kualitas Hidup
Urban farming bukan hanya soal hasil panen, tetapi juga aktivitas yang menyehatkan sebagai terapi stres. Urban farming juga membantu menurunkan polusi udara sehingga udara di rumah Anda cenderung lebih bersih karena polutan diserap maksimal oleh tumbuhan.
6. Mengurangi Sampah Organik
Sisa dapur seperti kulit buah atau sayuran dapat diolah menjadi kompos untuk media tanam. Dengan begitu, sampah organik berkurang dan siklus ramah lingkungan tercipta.
Pelatihan Urban Farming Jadi Urgensi Penting
Kegiatan Urban Farming di Bantaran Sungai Ciliwung
- -
Dari penjelasan manfaat di atas, tidak heran jika praktik urban farmin kini dilirik masyarakat terutama di kota-kota besar yang menghadapi tantangan keterbatasan lahan dan ketergantungan pasokan dari luar daerah. Sejumlah komunitas maupun perusahaan mulai mengembangkan program pelatihan urban farming.
Salah satunya dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Halim Perdanakusuma, yang menggelar pelatihan bagi Kelompok Siaga Air Ciliwung (Saung) di Cawang, Jakarta Timur. Kegiatan ini bertujuan membekali masyarakat agar mampu mengelola lahan terbatas menjadi sumber pangan produktif.
Susanto August Satria, menegaskan bahwa pelatihan ini adalah investasi jangka panjang. Ia berharap masyarakat semakin mandiri dan mampu menjaga ketahanan pangan lokal.
“Dengan keterampilan urban farming, kami ingin menciptakan ekosistem yang saling mendukung demi generasi mendatang,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis..
Sebanyak 20 anggota Kelompok Siaga Air Ciliwung (Saung) mendapatkan pendampingan dari Kelompok Tani Cibubur Mandiri. Materi yang diberikan meliputi teknik pencampuran media tanam, penanaman kangkung dan pakcoy dalam polybag, hingga pengaturan jadwal penyiraman yang tepat.
Tidak hanya teori, peserta juga langsung mempraktikkan teknik menanam di polybag dan lahan bantaran Sungai Ciliwung. Menghadirkan urban farming di area tersebut sebagai bagian dari rehabilitasi lingkungan pasca-banjir.
Urban farming bukan sekadar tren gaya hidup hijau, tetapi solusi nyata untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan, keterbatasan lahan, dan perubahan iklim. Program seperti yang dilakukan Pertamina di Cawang menunjukkan bahwa praktik sederhana ini bisa membawa dampak besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Saatnya Anda ikut berkontribusi, mulai dari langkah kecil: menanam di rumah, demi masa depan yang lebih berkelanjutan. Tertarik untuk mulai berkebun di halaman rumah?