10 Pekerjaan yang Mungkin Hilang Gara-gara AI, Profesi Anda Masuk List?

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) semakin pesat dan membawa dampak besar di berbagai sektor. Kemampuan AI untuk memproses data secara cepat, memberikan analisis akurat, serta melakukan otomatisasi pekerjaan rutin membuat banyak perusahaan mulai mengadopsinya. 

7 Cara Bangun Bisnis Sampingan dengan AI tanpa Ribet, Bisa Jadi Sumber Cuan Tambahan di Era Sulit

 

Meskipun kemajuan ini membawa efisiensi, AI juga memunculkan kekhawatiran tersendiri, terutama terkait potensi hilangnya lapangan pekerjaan.

7 Cara Jitu Menjaga Produktivitas di Kantor, Salah Satunya Punya Bestie yang Bikin Semangat!

 

Berdasarkan laporan berbagai lembaga riset dan media internasional, sejumlah jenis pekerjaan diprediksi akan mengalami penurunan permintaan atau bahkan tergantikan sepenuhnya oleh teknologi AI. 

Strategi Memanfaatkan AI untuk Bisnis Kecil agar Cepat Untung

 

Profesi yang sifatnya repetitif, administratif, atau berbasis aturan cenderung paling rentan, karena AI dapat melakukannya dengan lebih cepat, murah, dan minim kesalahan. Memahami risiko ini menjadi penting agar Anda dapat mengantisipasi dan mempersiapkan keterampilan baru.

 

Berikut adalah 10 jenis pekerjaan yang paling terancam oleh AI menurut analisis dari berbagai sumber terpercaya di luar negeri.

 

1. Pekerjaan Administratif Kantor dan Pendukung

 

Posisi seperti pemroses dokumen, petugas klaim, paralegal, operator telepon, pengembang web junior, hingga teknisi dukungan IT dasar kini dapat digantikan oleh AI. Banyak tugas administratif yang dulunya memerlukan waktu berjam-jam kini bisa diselesaikan dalam hitungan detik menggunakan sistem otomatis.

 

2. Pusat Panggilan atau Customer Service

 

Chatbot dan voice AI sudah mampu menangani pertanyaan umum pelanggan dengan respons cepat dan konsisten. Perusahaan mulai mengurangi tenaga customer service manusia untuk menekan biaya operasional.

 

3. Pengecekan Kredit atau Credit Authorizer

 

Penggunaan algoritma AI dalam menilai kelayakan kredit semakin mengurangi peran manusia. Sistem dapat memeriksa data historis, menghitung risiko, dan memberikan keputusan persetujuan kredit secara otomatis.

 

4. Analis Data dan Programmer Pemula

 

AI mampu membersihkan data, membuat analisis prediktif, hingga menghasilkan kode sederhana. Hal ini membuat posisi entry-level di bidang teknologi menjadi kurang dibutuhkan, terutama untuk tugas yang tidak memerlukan kreativitas tinggi.

 

5. Receptionist, Teller Bank, dan Kasir Ritel

 

Otomatisasi di perbankan dan ritel, seperti mesin self-checkout dan sistem antrian digital, semakin menggantikan peran manusia. Profesi ini terancam berkurang drastis dalam beberapa tahun mendatang.

 

6. Agen Telemarketing dan Travel Agent

 

AI dapat melakukan panggilan penawaran produk dengan suara mirip manusia, sekaligus memproses permintaan pelanggan untuk perjalanan, hotel, atau tiket. Hal ini membuat layanan manual semakin jarang digunakan.

 

7. Pengemudi dan Pekerja Gudang atau Assembly Line

 

Robotik dan kendaraan otonom telah diuji di berbagai negara untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia di sektor logistik dan manufaktur. Jika teknologi ini matang, ribuan pekerjaan dapat tergantikan.

 

8. Reporter untuk Berita Rutin

 

AI sudah digunakan untuk membuat laporan keuangan, ringkasan pertandingan olahraga, dan berita singkat lainnya. Meski jurnalis investigatif tetap dibutuhkan, peran penulis berita rutin semakin menurun.

 

9. Analis Keuangan

 

AI dapat menyusun model keuangan, melakukan analisis pasar, dan memproses data pelanggan dengan kecepatan jauh melampaui manusia. Perusahaan mulai mengandalkan teknologi ini untuk efisiensi.

 

10. Pekerjaan Entry-Level di Industri Teknologi dan Lulusan Bootcamp

 

Banyak perusahaan mengurangi perekrutan posisi pemula di bidang teknologi karena AI dapat membantu pengembangan perangkat lunak, pengujian, dan dokumentasi dengan cepat. Hal ini berdampak besar bagi lulusan baru.

 

AI membawa peluang sekaligus tantangan. Bagi sebagian orang, teknologi ini membantu mempermudah pekerjaan, tetapi bagi yang lain, AI justru menjadi ancaman terhadap keberlangsungan profesi. 

 

Untuk tetap relevan, Anda perlu mengembangkan keterampilan yang sulit ditiru AI, seperti kemampuan berpikir kreatif, memecahkan masalah kompleks, serta keterampilan interpersonal yang kuat. Adaptasi dan pembelajaran berkelanjutan menjadi kunci agar tetap kompetitif di era digital ini.