Awas! Pay Later Bisa Jadi Jerat Utang, Ini Cara Gunakannya dengan Aman

Ilustrasi paylater atau kartu kredit
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Fitur Pay Later kini semakin populer di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Kemudahan belanja tanpa harus bayar di awal membuat banyak orang tergoda memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan. 

10 Pekerjaan yang Mungkin Hilang Gara-gara AI, Profesi Anda Masuk List?

 

Namun, kemudahan ini bisa berubah jadi bumerang jika tidak digunakan dengan bijak. Banyak pengguna akhirnya terjebak dalam utang konsumtif karena tidak mengontrol pengeluaran.

5 Risiko Tersembunyi di Balik Pinjaman Online dan Cara Menghindarinya, Jangan Asal Klik!

 

Untuk itu, penting memahami bagaimana cara menggunakan Pay Later secara cerdas agar tetap aman secara finansial. Jangan sampai fasilitas yang awalnya dimaksudkan untuk membantu, justru jadi sumber masalah keuangan.

10 Jurusan Kuliah Anti Tergantikan AI, Cuan Aman Sampai Puluhan Tahun!

 

Berikut ini beberapa tips bijak menggunakan Pay Later agar tidak terjerat utang konsumtif:

 

1. Gunakan Hanya untuk Kebutuhan Mendesak

 

Pay Later sebaiknya hanya digunakan untuk pembelian yang benar-benar dibutuhkan, seperti kebutuhan mendesak atau barang penting yang memang sulit ditunda. Hindari menggunakannya untuk belanja impulsif seperti fashion, gadget, atau gaya hidup semata.

 

2. Sesuaikan Limit dengan Kemampuan Bayar

 

Meskipun platform Pay Later menawarkan limit besar, bukan berarti kamu harus memanfaatkannya semua. Gunakan hanya sebagian kecil dari limit yang diberikan dan pastikan cicilan bulanannya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulananmu.

 

3. Catat dan Pantau Transaksi Secara Rutin

 

Selalu catat setiap transaksi yang dilakukan dengan Pay Later agar kamu tahu total utang yang dimiliki. Pantau juga jadwal jatuh tempo cicilan supaya tidak telat bayar dan dikenakan denda tambahan.

 

4. Pilih Tenor yang Pendek

 

Meski cicilan panjang terlihat ringan, bunga yang harus dibayar bisa jadi lebih besar. Jika memungkinkan, pilih tenor yang pendek agar total biaya lebih kecil dan utang cepat lunas.

 

5. Jangan Jadikan Pay Later sebagai Gaya Hidup

 

Mengandalkan Pay Later untuk belanja rutin bisa memicu kebiasaan konsumtif yang merusak keuangan. Gunakan secara terbatas dan tidak menjadikannya sebagai solusi utama dalam bertransaksi.

 

6. Utamakan Layanan Resmi dan Legal

 

Pastikan kamu hanya menggunakan layanan Pay Later dari platform resmi dan terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Ini penting untuk menghindari risiko penipuan atau praktik bunga mencekik yang tidak transparan.

 

Pay Later memang menawarkan kenyamanan, tapi tetap harus digunakan secara hati-hati. Dengan disiplin dan perencanaan, fitur ini bisa jadi alat bantu yang bermanfaat, bukan jebakan finansial.

 

Ingat, kontrol ada di tanganmu. Bijak dalam bertransaksi adalah kunci menjaga keuangan tetap sehat.