Tips dan Trik Berhemat ala Orang Tua Zaman Dulu yang Tetap Relevan di 2025
- Freepik
Lifestyle – Di tengah gempuran tren konsumtif dan kenaikan harga kebutuhan pokok, siapa sangka bahwa kearifan lokal dari generasi orang tua masih bisa menjadi penyelamat dompet. Di era digital 2025, ketika teknologi menggoda dengan kemudahan belanja daring dan langganan aplikasi, cara-cara sederhana ala orang tua zaman dulu tetap relevan.
Generasi X dan boomber yang hidup di masa tanpa aplikasi pengelola keuangan atau diskon kilat daring punya jurus jitu untuk hidup hemat tanpa mengorbankan kebahagiaan. Trik berhemat tersebut terbukti ampuh bahkan menjadi ‘warisan’ berharga dari generasi ke generasi, dan masih bisa diterapkan di kehidupan modern.
Meski zaman telah berubah, esensi dari kebiasaan hemat para orang tua tetap berlaku di zama modern saat ini. Dengan biaya hidup yang terus meningkat, tips berhemat ala orang tua bukan hanya relevan, tetapi juga menjadi solusi praktis untuk menjaga stabilitas finansial tanpa merasa kekurangan.
1. Membuat Daftar Belanja
Orang tua zaman dulu selalu punya daftar belanja sebelum melangkah ke pasar. Mereka tahu persis apa yang dibutuhkan, menghindari pembelian impulsif yang menguras dompet. Di 2025, prinsip ini tetap relevan.
Sebelum tergoda promo belanja daring, buat daftar kebutuhan dan tetapkan anggaran bulanan. Gunakan aplikasi sederhana atau buku catatan untuk mencatat pengeluaran. Disiplin pada daftar belanja membantu Anda fokus pada kebutuhan, bukan keinginan sesaat.
2. Memanfaatkan Barang yang Ada
Kreativitas adalah kunci hemat ala orang tua. Mereka jarang membuang barang yang masih bisa diperbaiki atau digunakan kembali. Baju sobek dijahit, kaleng bekas jadi tempat penyimpanan, dan sisa makanan diolah menjadi hidangan baru.
Di era modern, konsep ini selaras dengan tren zero-waste. Sebelum membeli barang baru, cek dulu apa yang bisa diperbaiki atau dimanfaatkan ulang di rumah. Misalnya, gunakan pakaian lama untuk proyek DIY atau ubah sisa sayuran menjadi kaldu lezat.
3. Menabung dengan Konsisten
Celengan babi atau kaleng bekas kopi adalah simbol kebiasaan menabung orang tua. Mereka menyisihkan uang, meski hanya recehan, secara rutin.
Di 2025, Anda bisa menerapkan prinsip ini dengan menyisihkan sebagian pendapatan ke rekening tabungan atau investasi mikro. Konsistensi adalah kuncinya. Menabung Rp10.000 sehari mungkin terlihat kecil, tetapi Anda bisa mengumpulkan lebih dari Rp3,5 juta dalam setahun tanpa terasa berat.
4. Memasak di Rumah dan Membawa Bekal
Makan di luar atau memesan makanan daring memang praktis, tetapi orang tua zaman dulu lebih suka memasak. Selain hemat, memasak di rumah memungkinkan Anda mengontrol kualitas bahan dan porsi. Membawa bekal ke kantor atau sekolah juga mengurangi pengeluaran harian.
Di zaman modern ini, meal prep bisa menjadi solusi modern untuk menerapkan kebiasaan ini. Sisihkan waktu di akhir pekan untuk menyiapkan makanan, sehingga Anda tetap hemat tanpa mengorbankan variasi menu.
5. Membandingkan Harga dan Menawar
Orang tua dulu jago menawar di pasar dan membandingkan harga sebelum membeli. Di era digital, Anda bisa menerapkannya dengan memanfaatkan situs perbandingan harga atau mencari promo di platform belanja daring.
Jangan ragu untuk mencari diskon atau kode kupon sebelum checkout. Prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru membeli demi mendapatkan nilai terbaik.
Tips berhemat ala orang tua zaman dulu bukan sekadar kenangan, melainkan panduan praktis yang tetap relevan di 2025. Dengan disiplin membuat anggaran, memanfaatkan barang yang ada, menabung konsisten, memasak di rumah, dan membandingkan harga, Anda bisa mengelola keuangan dengan cerdas tanpa merasa terbebani.
Di tengah tantangan ekonomi modern, kearifan sederhana ini adalah pengingat bahwa hidup hemat bukan tentang kekurangan, tetapi tentang menghargai apa yang kita miliki. Mulailah dari langkah kecil hari ini, dan dompet Anda akan berterima kasih di masa depan.