Bukan Hanya Gaji, 5 Kriteria Perusahaan Idaman Para Pencari Kerja di Tahun 2025 Agar Terhindar Toxic Office

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Dunia kerja terus berubah sejalan dengan transformasi prioritas para pencari kerja. Jika dahulu gaji besar menjadi alasan utama dalam memilih pekerjaan, kini kriteria perusahaan idaman semakin kompleks. 

Karakteristik Masakan Gen Z, Makanan Tradisional Bisa Jadi Menarik Banget Visualnya

Tahun 2025 mencerminkan pergeseran nilai dan harapan dari generasi profesional, terutama kalangan milenial dan generasi Z (gen Z) yang mendominasi pasar kerja. Banyak talenta berbakat lebih selektif dalam memilih tempat kerja guna terhidar dari toxic office atau kantor yang beracun yang dapat menganggu kesehatan mental dan produktivitas. 

Generasi muda bahkan rela menolak tawaran gaji tinggi karena menganggap kurang sesuai dengan nilai pribadi atau kesejahteraan jangka panjang. Apa saja sebenarnya yang dicari para pencari kerja (job seeker) dari sebuah perusahaan di era sekarang?

1. Lingkungan Kerja yang Sehat

5 Alasan Milenial dan Gen Z Perlu Punya Asuransi Jiwa dari Sejak Masih Muda

Di tengah meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, lingkungan kerja yang suportif menjadi salah satu faktor utama. Kandidat tidak hanya melihat reputasi perusahaan di atas kertas, tetapi juga bagaimana perusahaan menciptakan budaya kerja yang aman secara psikologis.

Perusahaan yang mendorong komunikasi terbuka, menghargai keberagaman, dan bebas dari praktik diskriminatif lebih disukai. Selain itu, kepemimpinan yang humanis dan transparan menjadi nilai tambah yang krusial.

2. Kesempatan Pengembangan Karier

5 Film Favorit Masa Kecil Gen Z, Gen Alpha Udah Nonton Belum?

Karyawan masa kini tidak hanya ingin bekerja, tetapi juga bertumbuh. Program pelatihan, mentoring, dan jenjang karier yang jelas menjadi indikator penting dalam menilai apakah suatu perusahaan layak dipilih.

Menurut laporan LinkedIn 2025, lebih dari 70 persen pencari kerja (job seeker) mengatakan bahwa akan lebih loyal pada perusahaan yang memberikan akses pada pelatihan dan pengembangan diri, baik dalam bentuk hard skill maupun soft skill.

3. Work Life Balance 

Bekerja keras tidak lagi identik dengan lembur tanpa henti. Saat ini, pekerja muda menilai keseimbangan hidup (work life balance) sebagai bentuk penghargaan terhadap waktu dan kesehatan pribadi. 

Fasilitas seperti kebijakan kerja hybrid, jam kerja fleksibel, dan cuti yang manusiawi menjadi sorotan utama. Bahkan, beberapa perusahaan mulai menerapkan kebijakan empat hari kerja dalam seminggu sebagai bentuk dukungan terhadap produktivitas yang berkelanjutan.

4. Kompensasi Kompetitif

Meski gaji bukan satu-satunya faktor, bukan berarti kompensasi tidak penting. Para pencari kerja menilai total paket yang ditawarkan, mulai dari tunjangan kesehatan, fasilitas wellness, bonus, hingga program pensiun.

Pada tahun 2025, perusahaan yang memberi transparansi dalam struktur gaji serta menghargai kontribusi nyata akan menjadi incaran utama pelamar. Kalangan pekerja profesional pun lebih sadar akan nilai diri dan kontribusinya.

5. Misi dan Nilai Perusahaan yang Relevan

Pekerja muda kini cenderung memilih perusahaan yang memiliki visi dan misi jelas, serta berkomitmen terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Mereka ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari sekadar profit.

Menurut survei Deloitte Global Millennial & Gen Z 2025, sebanyak 60 persen responden mengatakan bahwa mereka lebih memilih bekerja di perusahaan yang peduli pada isu sosial dan lingkungan. Artinya program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) menjadi pertimbangan para pencari kerja saat ini. 

Tahun 2025 membawa paradigma baru dalam dunia kerja. Pencari kerja tak lagi sekadar mengejar angka gaji, melainkan keseimbangan antara pertumbuhan profesional, kesehatan mental, dan makna dalam bekerja. Perusahaan yang ingin menarik dan mempertahankan talenta terbaik harus bertransformasi menjadi tempat kerja yang manusiawi, adaptif, dan berorientasi masa depan.