5 Profesi Tanpa Gelar Tawarkan Potensi Gaji Bulanan hingga Ratusan Juta

Ilustrasi Gen Z kerja
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Banyak Gen Z yang kini lebih memilih sekolah kejuruan atau pelatihan keterampilan dibandingkan kuliah empat tahun. Memilih karier yang menjanjikan dengan gaji tinggi tanpa harus menempuh pendidikan formal menjadi daya tarik tersendiri di era modern dalam beberapa tahun terakhir. 

5 Jurusan Kuliah 'Paling Santai' Tapi Gajinya Selangit, Nomor 3 Sepi Peminat

Kalangan yang lahir dalam rentan tahun 1997-2010 mulai mempertanyakan efektivitas kuliah sebagai satu-satunya jalur menuju kesuksesan. Alih-alih mengejar gelar sarjana, mereka lebih memilih keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan di dunia kerja.

Hal ini sejalan dengan laporan dari National Student Clearinghouse, pendaftaran ke program vokasi meningkat hingga 16 persen pada tahun 2023, tertinggi sejak 2018. Pergeseran yang menganggap gelar sarjana tidak begitu karena perusahaan yang mencari talenta dari keterampilan dibandingkan gelar.

Lowongan Kerja Menyusut? Awas! Ini 5 Pekerjaan yang Rawan Digantikan AI

Berikut beberapa peluang karier yang bisa Anda tempati tanpa harus memeiliki gelar sarjana. Scroll untuk informasi lengkapnya.

1. Spesialis Keamanan Siber

Dengan maraknya ancaman siber, spesialis keamanan siber (Cybersecurity Specialist) atau ethical hacker menjadi profesi yang sangat dicari. Tugasnya meliputi mengidentifikasi kerentanan sistem, mencegah serangan siber, dan melindungi data perusahaan.

Gen Z Tak Lagi Percaya Gelar Sarjana, Lebih Pilih Jalur Vokasi Demi Cepat Dapat Kerja?

Profesi ini tidak mensyaratkan gelar sarjana, cukup dengan sertifikasi seperti CompTIA Security+ atau Certified Ethical Hacker (CEH) yang bisa diperoleh melalui kursus online. Menurut data, spesialis keamanan siber di Indonesia bisa menghasilkan gaji Rp150–300 juta per tahun.

Khususnya, bagi pekerja di  perusahaan teknologi atau pemerintahan. Permintaan profesi ini diproyeksikan tumbuh 32 persen hingga tahun 2032 sehingga menjadikannya pilihan ideal untuk pelajar yang suka teknologi.

2. Pengembang Web

Pengembang web atau web developer bertugas untuk merancang dan memelihara situs web, mulai dari tampilan hingga fungsionalitas. Profesi ini bisa dipelajari secara otodidak melalui platform kursus dengan fokus pada bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JavaScript.

Meski tanpa gelar, seorang pengembang web di Indonesia bisa memperoleh gaji Rp100–250 juta per tahun. Termasuk kalangan freelance yang bekerja untuk klien internasional. Fleksibilitas kerja jarak jauh dan permintaan tinggi di industri teknologi membuat profesi ini menarik bagi generasi muda yang kreatif dan teknis.

3. Manajer Media Sosial

Manajer media sosial atau social media manager bertanggung jawab atas strategi konten, pemasaran digital, dan analisis performa di platform seperti Instagram, TikTok, atau LinkedIn. 

Profesi ini tidak melulu memerlukan gelar mentereng, tetapi membutuhkan pemahaman tren digital dan keterampilan analitik. Keahlian ini pun bisa dipelajari melalui kursus singkat atau praktik langsung. 

Di Indonesia, gaji manajer media sosial berkisar Rp80–200 juta per tahun dengan potensi lebih tinggi jika bekerja untuk merek besar atau sebagai freelancer. Profesi ini cocok untuk pelajar yang suka berkreasi dan berkomunikasi.

4. Konsultan Perjalanan

Konsultan perjalanan atau travel conlustant membantu klien merencanakan perjalanan, mulai dari pemesanan tiket hingga itinerary wisata. Dengan pelatihan singkat atau pengalaman di industri pariwisata, profesi ini bisa menghasilkan Rp100–200 juta per tahun, terutama jika fokus pada pasar internasional atau wisata mewah. 

Anda yang berminat menjadi travel consultan tidak mesti menjadi sarjana. Pekerjaa ini justru lebih membutuhkan sertifikasi dari asosiasi travel atau pengalaman magang menjadi nilai tambah, tetapi gelar sarjana tidak wajib. Profesi ini menarik bagi pelajar yang suka traveling dan berinteraksi dengan orang.

5. Pengelola Properti

Pengelola properti atau properti manager berperan dalam mengurus operasional properti, seperti apartemen atau gedung komersial, termasuk penyewaan dan pemeliharaan. Dengan pelatihan singkat atau pengalaman langsung, profesi ini bisa menghasilkan Rp120–250 juta per tahun.

Permintaan akan pengelola properti terus meningkat seiring pertumbuhan sektor real estate. Profesi ini cocok untuk pelajar yang memiliki keterampilan organisasi dan negosiasi.

Dengan perubahan paradigma di dunia kerja, pelajar dan orang tua tidak perlu khawatir tentang ketiadaan gelar sarjana. Profesi-profesi di atas menunjukkan bahwa keterampilan, sertifikasi, dan pengalaman praktis bisa membuka pintu menuju karier dengan penghasilan ratusan juta. 

Penting untuk memilih profesi yang sesuai dengan minat dan kemampuan, serta terus mengasah keterampilan melalui kursus atau pelatihan. Namun, bukan berarti pendidikan tidak penting melainkan pengalaman dan keterampilan nyata menjadi daya tarik utama bagi perusahaan untuk merekrut Anda.