7 Lowongan Kerja Favorit Gen Z di 2025, Tukang hingga Mekanik Jadi Rebutan!

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan perubahan gaya hidup kerja, Gen Z mulai menunjukkan preferensi karier yang sangat berbeda dibanding generasi sebelumnya. Lahir antara tahun 1997 hingga 2012, generasi ini tumbuh dengan internet, media sosial, dan perkembangan teknologi digital yang membentuk cara mereka berpikir, bekerja, dan memilih profesi.

Gen Z Disebut Jadi Generasi Paling Malas, 6 Jurus Jitu Anti-Mager ala Jepang

 

Tak mengherankan jika banyak dari mereka tidak tertarik dengan pekerjaan kantoran konvensional. Sebaliknya, Gen Z lebih menyukai lowongan kerja yang menawarkan fleksibilitas, keseimbangan hidup, makna personal, serta peluang untuk terus berkembang. 

Cuma Modal Gaji UMR, Simak 5 Trik Jitu Gen Z Nabung buat Beli Mobil Pertama Tanpa Utang

 

Di tahun 2025, pilihan karier yang mereka minati sangat mencerminkan nilai dan harapan tersebut. Berikut ini adalah 7 jenis lowongan kerja yang paling diidamkan oleh Gen Z di tahun 2025 berdasarkan berbagai studi dan laporan internasional.

7 Lowongan Kerja Impian di Tahun 2030, Ini Skill yang Harus Anda Kuasai Mulai Sekarang

 

1. AI Prompt Engineer dan Spesialis Kecerdasan Buatan

 

Seiring naiknya penggunaan teknologi kecerdasan buatan, profesi yang berkaitan dengan AI menjadi semakin relevan. Gen Z sangat tertarik dengan pekerjaan sebagai AI Prompt Engineer—profesi baru yang mengembangkan dan mengoptimalkan perintah untuk sistem AI seperti ChatGPT dan lainnya. Selain karena potensinya yang menjanjikan, gaji untuk posisi ini juga sangat kompetitif, bisa mencapai setara Rp300 juta per bulan di pasar global.

 

2. Content Creator dan Influencer Profesional

 

Gen Z dikenal sebagai digital native yang terbiasa mengekspresikan diri melalui platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram. Tak heran jika lowongan kerja sebagai content creator dan influencer menjadi sangat populer. 

 

Mereka tidak hanya mengejar popularitas, tapi juga menganggap profesi ini sebagai cara untuk berbagi nilai, membangun komunitas, dan mendapatkan penghasilan pasif dari iklan atau endorsement.

 

3. Startup Founder dan Wirausaha Muda

 

Banyak anak muda Gen Z yang lebih memilih menjadi bos untuk dirinya sendiri ketimbang bekerja 9-to-5. Mereka mencari kebebasan, kontrol atas waktu, dan kesempatan untuk menciptakan solusi dari masalah sosial atau lingkungan. Berbagai startup dengan pendekatan teknologi atau keberlanjutan kini mulai banyak didirikan oleh kalangan muda. Untuk mereka, lowongan kerja terbaik adalah menciptakan lapangan kerja itu sendiri.

 

4. Spesialis Media Sosial dan Manajer Komunitas

 

Karena eratnya hubungan Gen Z dengan dunia digital, peran seperti Social Media Specialist dan Community Manager sangat diminati. Pekerjaan ini memungkinkan mereka untuk bekerja secara fleksibel, berkolaborasi dengan banyak orang, dan berada di garis depan tren digital. Banyak perusahaan kini mencari talenta muda untuk mengelola identitas merek secara online.

 

5. Pekerja Hijau dan ESG Specialist (Environmental, Social, Governance)

 

Kesadaran terhadap isu lingkungan juga memengaruhi pilihan karier Gen Z. Profesi yang berkaitan dengan keberlanjutan, seperti ESG Specialist, Sustainable Materials Expert, hingga Climate Analyst, semakin banyak diminati. Ini adalah bentuk komitmen mereka terhadap masa depan bumi sekaligus peluang kerja yang menjanjikan secara ekonomi dan etika.

 

6. Pekerjaan Teknis: Tukang Listrik, Mekanik, Teknisi

 

Meskipun terkesan berlawanan dengan stereotip digital Gen Z, banyak dari mereka mulai melirik pekerjaan teknis atau blue-collar yang membutuhkan keterampilan manual. Hal ini dilatarbelakangi kekhawatiran terhadap disrupsi AI di pekerjaan kantoran. Profesi seperti teknisi listrik, mekanik, atau operator alat berat justru dianggap lebih stabil dan tak mudah tergantikan oleh teknologi.

 

7. Profesi di Bidang Kesehatan dan Pendidikan

 

Keinginan untuk memberi dampak langsung kepada orang lain juga mendorong minat Gen Z pada karier di sektor kesehatan dan pendidikan. Perawat, terapis, guru, hingga konselor kesehatan mental adalah lowongan kerja yang dianggap memberikan makna dan stabilitas, terutama karena interaksi antarmanusia masih sulit digantikan oleh robot atau AI.

 

Bagi Gen Z, lowongan kerja bukan sekadar tentang gaji atau jabatan. Mereka mencari pekerjaan yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi seperti keberlanjutan, fleksibilitas, dan tujuan hidup. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin merekrut talenta muda perlu menyesuaikan budaya kerja mereka agar lebih inklusif, adaptif, dan bermakna.

 

Dengan pemahaman akan tren ini, Anda sebagai pencari kerja maupun penyedia lapangan kerja dapat lebih siap menghadapi dinamika pasar kerja di era pasca-AI dan digitalisasi. Tidak ada salahnya mulai menyiapkan diri sejak sekarang dengan meningkatkan keterampilan digital, komunikasi, dan adaptasi terhadap perubahan.