8 Etika Belanja yang Wajib Dipahami Rojali dan Rohana agar Tidak Bikin Kesal Peritel di Mal

Ilustrasi Belanja
Sumber :

Lifestyle – Rojali (rombongan jaran beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya) yang mencerminakn perilaku konsumen saat berkunjung ke toko semakin menjadi sorotan dan viral di media sosial. Fenomena unik sekadar melihat-lihat atau bertanya-tanya bisa berdampak pada operasional toko dan kenyamanan pengunjung lain. 

Jalan-Jalan di Mal Bisa Jadi Cuan! Ini 5 Peluang Karier dari Gaya Hidup Rojali dan Rohana

Maka dari itu, rojali dan rohana penting memahami bahwa kunjungan ke toko, baik online maupun offline tetap memerlukan etika. Etika saat mengunjungi toko bukan hanya soal sopan santun, tapi juga bentuk apresiasi terhadap waktu dan usaha para peritel. 

Mulai dari cara menyapa staf toko hingga keputusan untuk tidak asal ambil atau mencoba produk tanpa izin, semua memiliki nilai yang mencerminkan kedewasaan berbelanja. Berikut delapan etika kunjungan toko yang penting diketahui, terutama bagi para Rojali dan Rohana yang ingin tetap dihargai peritel tanpa mengorbankan kenyamanan eksplorasi belanja.

1. Antre

Awal Bulan, Saatnya Belanja Hemat! Ini 7 Tips Cerdas yang Bisa Anda Coba

Antre dengan tertib di kasir atau saat berkonsultasi dengan karyawan menunjukkan penghargaan terhadap waktu peritel dan pelanggan lain. Dengan disiplin mengantre, Anda juga membantu menjaga ketertiban di dalam tenant. 

2. Jangan Merusak Barang Display

Menyentuh barang tanpa merusak atau membuka kemasan tanpa izin adalah etika dasar. Di toko fesyen yang ada di mall banya menerapka aturan kerusakan display artinya harus membeli. Perilaku merusak atau membuka segel tanpa izin merugikan peritel. Oleh karena itu, sebaiknya Anda bertanya atai meminta izin terlebih dahulu kepada staff mencoba produk, seperti tester kosmetik, untuk menghindari kerusakan.

3. Bersikap Sopan

10 Tips Jadi Pembeli Cerdas Suapaya Gak Dicap Kaum Rojali-Rohana

Karyawan toko sering menghadapi sikap tidak sopan. Mengucap terima kasih atau berbicara dengan nada ramah meningkatkan hubungan. Salah satunya adalah menggunakan sapaan seperti Mbak atau Mas saat bertanya untuk menunjukkan sopan santun.

4. Jaga Kebersihan Toko

Membuang sampah pada tempatnya atau tidak meninggalkan barang sembarangan mencerminkan tanggung jawab. Pegang sampah tersebut sampai menemukan tempat sampaj yang disediakan pihak mal. 

5. Patuhi Aturan Toko

Setiap toko memiliki aturan, seperti larangan merokok atau wajib memakai masker di beberapa gera.. Mematuhi aturan menunjukkan rasa hormat kepada karyawan toko. Baca papan pengumuman di pintu masuk toko atau tanyakan aturan kepada staf.

6. Hindari Tawar-Menawar Berlebihan

Di pasar tradisional, menawar adalah budaya tetapi menawar terlalu rendah bisa dianggap tidak menghargai pedagang.  Tawar hingga 10–20 persen di bawah harga awal dan terima jika pedagang menolak untuk menjaga hubungan baik. Namun, untuk di pusat perbelanjaan seperti mal tidak bisa melakukan tawar-menawar karena harga sudah ditetapkan dan sudah harga pas.

7. Gunakan Terser Secukupnya

Jangan menggunakan tester secara berlebihan, seperti memakai parfum berulang kali di toko kosmetik. Ini mengurangi stok tester. Gunakan tester secukupnya, misalnya satu semprotan parfum, dan tanyakan saran staf untuk produk lain.

8. Berikan Umpan Balik

Jika ada keluhan, sampaikan dengan sopan kepada staf atau melalui kanal resmi toko, seperti kotak saran Alfamart. Umpan balik membantu peritel meningkatkan layanan. Anda bisa menulis penilaian terhadap toko di Google Reviews atau aplikasi toko dengan bahasa yang santun..

Menjadi konsumen beretika dengan menghormati antrean, menjaga kebersihan, dan bersikap sopan membuat Anda dihargai peritel, sekaligus menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan. Dengan begit kalangan rohana dan rojali tidak lagi dicap negatif tetapi justru disegani.