Karyawan Zaman Now Harus Paham! Ini 10 Job Desk Baru yang Muncul Gara-gara AI

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

AI berpotensi mereplikasi bias dari data pelatihan. Oleh karena itu, job desk ini melibatkan analisis mendalam terhadap hasil AI untuk mendeteksi diskriminasi rasial, gender, atau bias etis lain yang dapat merugikan pengguna. Profesional di bidang ini bekerja sama dengan tim hukum dan etika.

5 Ide Bisnis Tanaman Hias Hasilkan Cuan dari Rumah, Berminat?

3. Mengoreksi Hasil AI secara Manual (Human-in-the-loop Review)

Meskipun AI mampu menghasilkan output secara otomatis, banyak industri tetap memerlukan verifikasi manual. Job desk ini mencakup evaluasi dan penyempurnaan hasil kerja AI, baik dalam bentuk teks, audio, visual, maupun keputusan berbasis data.

Miris! Gen Z Disebut Paling Rentan Jadi Pengangguran, Ini 5 Penyebabnya

4. Melabeli Data untuk Pelatihan AI (Data Annotation)

Sebelum AI bisa “belajar,” data yang digunakan harus diberi label secara tepat. Job desk ini melibatkan klasifikasi gambar, penandaan teks, atau pelabelan audio, agar AI bisa memahami pola dan membuat prediksi secara akurat. Pekerjaan ini banyak dilakukan dalam proyek machine learning skala besar.

Jarang Dipakai Bisa Rugi, Ini Risiko Punya Rekening 'Nganggur'

5. Mendesain Alur Interaksi Manusia-AI (Conversational UX Design)

Tugas ini berperan dalam merancang pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan AI, seperti chatbot atau asisten virtual. Fokusnya adalah menciptakan alur percakapan yang natural, mudah dimengerti, dan efisien, sekaligus meminimalkan kesalahan pemahaman dari AI.

Halaman Selanjutnya
img_title