Dari Data Entry hingga Driver Ojol Bakal Musnah, Ini 10 Pekerjaan Paling Rentan 'Hilang' Akibat AI

Ilustrasi Ojek Online
Sumber :
  • VIVA

Lifestyle – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) bukan lagi fiksi ilmiah, melainkan gelombang nyata yang mengubah lanskap dunia kerja. Otomatisasi dan kemampuan AI untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan manusia, memunculkan distrupsi pergeseran sejumlah posisi yang diisi manusia kian terancam.

Hadirkan Layanan Kelas Dunia, Kemenpar Dorong Inovasi SDM Perhotelan Berbasis AI

AI dan robot sangat efisien dalam melakukan tugas-tugas yang memiliki pola jelas, berulang, membutuhkan kecepatan tinggi, dan akurasi data. Mereka tidak butuh istirahat, tidak pernah lelah, dan bisa memproses informasi dalam jumlah besar secara instan. Ini membuat beberapa jenis pekerjaan sangat rentan terhadap otomatisasi.

Beberapa jenis pekerjaan dinilai memiliki risiko tinggi untuk terdisrupsi atau bahkan hilang sepenuhnya seiring makin canggihnya teknologi AI dan robotik. Memahami potensi ancaman ini sangat penting agar para pekerja profesional maupun lulusan baru (fresh graduate) yang terjun ke dunia kerja bisa bersiap dan beradaptasi.

10 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Rawan Digantikan AI, Waspadai Risiko Menganggur setelah Wisuda

Dengan mengetahui sektor atau posisi yang rentan didepak AI, Anda memiliki kesempatan untuk mengevaluasi kembali jalur karier, mengembangkan skill baru yang relevan, atau bahkan pivot ke bidang yang lebih 'AI-proof'. Berikut 10 pekerjaan yang paling mungkin mengalami disrupsi signifikan atau bahkan digantikan oleh robot dan AI.

1. Pekerja Pabrik dan Manufaktur

Robot industri sudah lama mengambil alih tugas perakitan, pengelasan, atau pengepakan yang repetitif dan berbahaya bagi manusia. Dengan AI yang makin cerdas, robot mampu beradaptasi lebih baik dan melakukan tugas yang lebih kompleks di lini produksi, mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual.

2. Customer Service

Kecanggihan AI Bantu Wanita Hamil Lebih Cepat, Begini Caranya

Posisi customer service dianggap terancam oleh kehadiran chatbot dan asisten virtual berbasis AI yang mampu menangani pertanyaan rutin pelanggan, memproses keluhan, bahkan melakukan penjualan dasar. Meskipun customer service yang kompleks masih butuh sentuhan manusia, banyak peran operator yang hanya menjawab pertanyaan standar akan terotomatisasi.

3. Supir Transportasi Online

Pengemudi ojek daring atau driver ojol digadang-gadang akan menjadi pengangguran seiring berkembangnya AI. Hal ini karena adanya teknologi mobil otonom atau tanpa pengemudi berkembang pesat.

Di mana memungkinkan kendaraan dapat mengemudi sendiri, mendeteksi rute, dan menghindari rintangan. Kecanggihan tersebut yang membuat profesi pengemudi taksi, truk, atau bus dalam kota menjadi sangat rentan.

4. Akuntan dan Auditor

AI dan software otomatisasi mempunyai kemampuan melakukan entri data, rekonsiliasi keuangan, penghitungan pajak, hingga audit dasar. Tugas-tugas yang melibatkan analisis data terstruktur dan kepatuhan regulasi sangat cocok untuk otomatisasi, meski penilaian strategis masih butuh manusia.

5. Kasir

Mesin self-checkout sudah umum di supermarket begitu pula platform digital memungkinkan pembelian tiket tanpa interaksi manusia. Seiring waktu, peran kasir akan makin minim digantikan oleh sistem pembayaran otomatis.

6. Analis Data

Meskipun Data Scientist adalah profesi masa depan yang menjanjikan dengan gaji tinggi, tetapi bagian dari pekerjaan analis data yang berfokus pada pengumpulan data, pembersihan, dan pelaporan rutin dapat diotomatisasi oleh AI. Pasalnya, AI dapat mengidentifikasi tren dan menghasilkan laporan awal jauh lebih cepat daripada manusia.

7. Data Entry

Data entry atau pekerjaan yang bertugas memasukkan data termasuk salah satu pekerjaan yang paling rentan tergerus AI. AI mampu membaca dokumen, mengekstrak informasi, dan memasukkannya ke dalam sistem database dengan kecepatan dan akurasi yang jauh melampaui kemampuan manusia.

8. Pustakawan

Pustakawan dapat tergeser karena AI dan sistem manajemen informasi digital dapat mengindeks, mengklasifikasikan, dan menemukan informasi dalam koleksi buku atau arsip digital dengan sangat efisien. Peran pustakawan akan bergeser ke kurasi konten, edukasi literasi digital, atau manajemen komunitas.

9. Penulis Konten dan Jurnalis

Pekerjaan ini dpaat digantikan AI generatif seperti ChatGPT mampu menulis artikel berita dasar, deskripsi produk, laporan keuangan standar, atau ringkasan dokumen. Namun, jurnalisme investigatif, penulisan kreatif, atau konten yang membutuhkan empati dan orisinalitas kuat masih jadi ranah manusia yang bisa menjadi keunggulan untuk bertahan di era adopsi AI.

10. Agen Perjalanan

Platform pemesanan tiket pesawat, hotel, dan paket liburan online yang didukung AI sudah sangat canggih. AI dapat mencari penawaran terbaik, mengelola jadwal, dan bahkan merekomendasikan destinasi. Peran agen akan bergeser ke spesialis perjalanan premium atau konsultan pengalaman yang sangat personal.

Fenomena AI yang menggantikan pekerjaan bukan berarti akhir dari segalanya. Ini adalah momentum untuk beradaptasi dan mengembangkan skill yang tidak bisa ditiru oleh mesin, seperti pemikiran kritis, kreativitas, kecerdasan emosional, dan kemampuan berkolaborasi dengan AI.

Fokuslah pada pembelajaran seumur hidup dan transformasi diri. Mereka yang proaktif dalam mengasah kemampuan unik manusiawi akan menjadi pionir di dunia kerja yang baru, bukan korban dari kemajuan teknologi.