6 Pekerjaan yang Tidak Akan Tergantikan AI dan Tetap Dibutuhkan di Masa Depan

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), telah mengubah banyak aspek kehidupan termasuk dunia kerja. Beberapa pekerjaan bahkan mulai digantikan oleh mesin dan sistem otomatis. Namun, tidak semua profesi dapat digantikan oleh AI. 

5 Pekerjaan Remote Paling Dicari 2025: Gaji Global, Fleksibel, dan Bisa Dikerjakan dari Rumah!

 

Masih ada sejumlah pekerjaan yang memerlukan empati, kreativitas, hingga intuisi manusia yang belum bisa ditiru oleh teknologi.

7 Profesi Berbasis AI yang Cocok Buat Introvert, Kerja Sendirian tapi Tetap Produktif

 

Laporan dari berbagai lembaga internasional seperti World Economic Forum (WEF), Forbes, dan Business Insider menyebutkan bahwa pekerjaan yang melibatkan kemampuan emosional, moral, dan sosial akan tetap aman dari ancaman otomatisasi. 

Apa Itu Prompt Engineer? Salah Satu Profesi AI Paling Dicari Tahun Ini

 

Ini menjadi peluang besar bagi Anda untuk mempertimbangkan jalur karier yang lebih tahan terhadap perubahan zaman. Berikut adalah 6 jenis pekerjaan yang tidak akan tergantikan AI dan akan tetap dibutuhkan dalam jangka panjang:

 

1. Tenaga Kesehatan dan Pekerja Sosial

 

AI memang dapat membantu proses diagnosis atau mengelola data pasien, tetapi tidak bisa menggantikan empati dan kehangatan yang diberikan oleh dokter, perawat, terapis, maupun konselor. Hubungan antara pasien dan tenaga medis sangat bergantung pada kepercayaan dan komunikasi manusia.

 

Laporan dari Vault dan Analytics Vidhya menekankan bahwa tenaga kesehatan, khususnya psikolog dan pekerja sosial, sangat dibutuhkan untuk menangani masalah mental dan sosial yang kompleks. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental, permintaan terhadap profesi ini dipastikan tetap tinggi.

 

2. Guru dan Profesional Pendidikan

 

Meskipun pembelajaran daring dan platform edukasi berbasis AI mulai berkembang, peran guru sebagai pembimbing dan motivator tidak bisa digantikan. Guru mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan karakter siswa, memberikan umpan balik personal, dan membangun motivasi belajar.

 

Menurut World Economic Forum, pendidik tetap menjadi profesi yang stabil dan krusial di masa depan, terutama dalam mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional generasi muda. Bahkan, pelatihan vokasi dan pembinaan karier akan semakin dibutuhkan di era transformasi digital.

 

3. Pekerja Kreatif (Penulis, Desainer, Konten Kreator)

 

AI seperti ChatGPT dan MidJourney memang bisa membuat teks atau gambar, tetapi kreativitas manusia tetap tak tergantikan. Cerita, seni, desain, dan karya budaya membutuhkan pengalaman hidup, intuisi, dan sudut pandang manusia yang unik.

 

Dalam laporan FromDev dan Forbes, profesi seperti penulis, copywriter, desainer grafis, videografer, dan ilustrator akan tetap berkembang karena pasar terus menuntut orisinalitas dan pendekatan emosional dalam komunikasi.

 

4. Pekerjaan Teknik dan Keterampilan Lapangan (Tukang Listrik, Mekanik, Teknisi HVAC)

 

Pekerjaan teknis di lapangan seperti tukang ledeng, teknisi AC (HVAC), dan mekanik kendaraan memerlukan keahlian manual dan adaptasi terhadap kondisi fisik nyata. AI belum mampu meniru fleksibilitas dan pemecahan masalah langsung di lapangan.

 

Menurut artikel di My Journal Courier, profesi dalam bidang skilled trades akan terus berkembang karena dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah tangga maupun industri besar.

 

5. Spesialis Keamanan Siber dan Manajemen Krisis

 

Ancaman digital yang semakin kompleks membuat permintaan terhadap profesional keamanan siber melonjak. Meskipun AI dapat mendeteksi pola serangan, tetap diperlukan manusia untuk menilai, merespons, dan menyusun strategi pertahanan secara menyeluruh.

 

Dalam laporan Artech, disebutkan bahwa cybersecurity specialist akan menjadi pekerjaan yang sangat penting di era digital. Selain itu, posisi manajemen krisis juga tidak bisa tergantikan karena memerlukan intuisi, pengalaman, dan pengambilan keputusan cepat dalam situasi tidak terduga.

 

6. Pemimpin Strategis dan Profesi Hukum (CEO, HR, Compliance Officer)

 

Pemimpin perusahaan, manajer HR, atau penasihat hukum harus mengambil keputusan berbasis nilai, etika, dan visi jangka panjang—hal-hal yang tak bisa dijalankan oleh AI. Interaksi antar manusia, manajemen konflik, hingga kebijakan personal tetap membutuhkan pendekatan manusiawi.

 

Menurut Forbes, posisi kepemimpinan dan strategi hukum akan tetap eksis dan penting, terutama saat organisasi menghadapi tantangan global yang kompleks.

 

Meski teknologi AI terus berkembang, tidak semua profesi bisa digantikan. Pekerjaan yang melibatkan emosi, kreativitas, empati, dan pemikiran strategis masih sangat dibutuhkan dan justru akan makin dihargai. 

 

Anda bisa mempersiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan interpersonal, kreativitas, serta wawasan etika dan sosial.

 

Alih-alih bersaing dengan teknologi, lebih baik berkolaborasi dengan AI untuk mendukung produktivitas dan efisiensi kerja Anda. Pilih jalur karier yang tahan banting terhadap disrupsi, dan siapkan masa depan Anda sejak sekarang.