Mau Kerja Remote Dibayar Dolar? Ini 7 Profesi AI yang Bisa Kamu Coba
- Pixabay
Profesi AI Content Creator kini semakin populer seiring meningkatnya permintaan akan konten yang cepat dan relevan, terutama di era digital yang serba otomatis. Tugas utamanya adalah membuat berbagai jenis konten berbasis AI, seperti artikel, copywriting, hingga deskripsi produk, dengan bantuan alat seperti Jasper, Copy.ai, atau ChatGPT.
Skill menulis yang baik, pemahaman SEO, serta kemampuan mengoperasikan tools AI secara efektif membantu Anda memiliki karier sukses di bidang ini. Di platform freelance internasional, profesi ini menawarkan bayaran antara US$20–80 per jam dengan rata-rata gaji bulanan mencapai US$1.500 sampai US$4.000 atau sekitar Rp22,5 juta hingga Rp60 juta tergantung kualitas hasil dan volume pekerjaan.
5. Chatbot Developer
Profesi Chatbot Developer semakin banyak dibutuhkan oleh bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi layanan pelanggan secara otomatis. Tugas utamanya adalah membangun dan mengelola chatbot yang mampu berinteraksi dengan pengguna secara cerdas, baik untuk keperluan customer service, pemasaran, maupun otomasi internal. Untuk menjalani profesi ini, diperlukan keterampilan pemrograman seperti Python atau JavaScript, serta pemahaman tentang platform pengembangan chatbot seperti Dialogflow, Botpress, atau Rasa.
Di platform freelance global, profesi ini dapat menawarkan pendapatan sekitar US$40–120 per jam. Dengan rata-rata penghasilan bulanan sekitar US$ 3.000–7.000 atau setara Rp45 juta hingga Rp105 juta sesuai dengan kompleksitas proyek dan pengalaman teknis yang dimiliki.
6. AI Ethics Consultant
Profesi AI Ethics Consultant kini semakin dibutuhkan seiring berkembangnya penggunaan kecerdasan buatan dalam berbagai aspek kehidupan yang menimbulkan tantangan etis baru. Tugas utamanya adalah memberikan saran dan panduan terkait etika penggunaan AI, seperti menangani isu bias data, transparansi algoritma, hingga perlindungan privasi pengguna. Untuk menjalankan peran ini secara efektif, diperlukan pemahaman mendalam tentang etika teknologi, kemampuan analisis risiko, serta keterampilan komunikasi yang kuat untuk menyampaikan rekomendasi kepada tim teknis maupun manajemen.