10 Jurusan Kuliah yang Tahan Banting di Era AI, Lulusannya Sulit Digantikan Mesin
- Freepik
Lifestyle – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) makin mendominasi dunia kerja. Teknologi ini telah mengambil alih banyak tugas yang sebelumnya dilakukan manusia, khususnya yang bersifat rutin dan analitis.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi calon mahasiswa yang sedang memilih jurusan kuliah. Salah pilih jurusan bisa berujung pada sulitnya cari kerja di masa depan.
Namun, Anda tidak perlu panik. Menurut Forbes dan laporan McKinsey Global Institute, pekerjaan yang menuntut kreativitas, empati, komunikasi, dan pengambilan keputusan strategis tetap dibutuhkan.
AI memang pintar, tapi belum bisa meniru kedalaman intuisi dan fleksibilitas berpikir manusia. Oleh karena itu, memilih jurusan kuliah yang "tahan banting" terhadap otomatisasi akan sangat membantu Anda dalam bersaing di pasar kerja digital.
Berikut 10 jurusan kuliah yang tetap dicari di era AI dan membuat lulusannya relatif mudah cari kerja:
1. Psikologi
AI bisa mengenali ekspresi wajah atau pola emosi, tapi belum mampu memahami kompleksitas perasaan manusia. Jurusan ini mengajarkan Anda memahami trauma, perilaku sosial, hingga intervensi psikologis yang berbasis empati—suatu hal yang tak tergantikan oleh mesin.
2. Pendidikan
Guru bukan hanya penyampai materi, melainkan juga pendidik karakter. Interaksi emosional dan pengasuhan tetap membutuhkan kehadiran manusia, sehingga jurusan pendidikan tetap relevan, terutama untuk pendidikan dasar dan menengah.
3. Seni dan Desain Kreatif
Menurut Forbes (2025), kreativitas orisinal adalah salah satu kemampuan paling sulit ditiru oleh AI. Jurusan seperti seni visual, desain grafis, animasi, hingga musik akan tetap dibutuhkan, terutama dalam industri hiburan dan pemasaran digital.
4. Hukum
Meskipun AI dapat membantu riset dokumen hukum, interpretasi kontekstual, argumen di pengadilan, dan pertimbangan etis tetap membutuhkan pemikiran manusia. Profesi hukum juga sangat bergantung pada hubungan interpersonal dan kepercayaan.
5. Kesehatan dan Keperawatan
McKinsey menyebut bahwa profesi medis, terutama perawat dan terapis, masih akan mengalami pertumbuhan karena melibatkan empati dan pengambilan keputusan dalam situasi kompleks. Jurusan ini memberikan jaminan karier yang stabil dalam jangka panjang.
6. Ilmu Lingkungan dan Energi Terbarukan
Krisis iklim dan kebutuhan energi berkelanjutan membuat jurusan ini sangat strategis. Lulusan dibutuhkan untuk menciptakan solusi inovatif dalam kebijakan lingkungan, energi bersih, dan manajemen sumber daya.
7. Teknologi Informasi dan Keamanan Siber
Jurusan ini justru berkembang seiring dengan kemajuan AI. Keamanan digital, pengembangan perangkat lunak, hingga etika teknologi akan semakin krusial dalam mengelola risiko dari sistem otomatisasi yang kompleks.
8. Manajemen dan Kepemimpinan
Pengambilan keputusan strategis, pengelolaan tim, dan kepemimpinan dalam ketidakpastian adalah kemampuan manusia yang belum bisa digantikan AI. Jurusan ini relevan untuk menjadi manajer, analis bisnis, atau konsultan yang fleksibel dalam berbagai sektor.
9. Teknik Biomedis
Jurusan ini menggabungkan teknologi dan kesehatan. Anda akan belajar menciptakan alat medis, prostetik, dan solusi inovatif untuk perawatan pasien. Profesi ini sangat dibutuhkan karena makin banyak negara yang menua (aging society) dan membutuhkan solusi kesehatan teknologi tinggi.
10. Ilmu Data dan Analitik
Menurut Harvard Business Review, permintaan untuk ilmuwan data dan analis hanya akan meningkat karena semua sektor kini bergantung pada data. Jurusan ini tidak tergantikan, justru menjadi pusat dari pengembangan dan pengawasan AI itu sendiri.
Di tengah cepatnya perkembangan AI, Anda tetap bisa menempuh jurusan kuliah yang prospektif dan aman dari ancaman otomatisasi. Kuncinya adalah memilih bidang yang menekankan keterampilan khas manusia, seperti empati, kreativitas, kepemimpinan, dan penilaian etis.
Dengan begitu, peluang Anda untuk cari kerja di masa depan tetap terbuka lebar dan bahkan lebih unggul dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan kemampuan teknis saja.