Terancam Digantikan AI, Pekerja White Collar Perlu Kuasai 7 Skill Ini! Sudah Punya?
- blr.com
CEO Amazon, Andy Jassy, bahkan mengimbau seluruh karyawan untuk embrace AI demi masa depan karier mereka. Jika Anda bekerja di bidang pemasaran, keuangan, atau hukum, kemampuan menggunakan AI akan membuat Anda lebih efisien dan berdaya saing tinggi.
2. Fokus pada Keterampilan Manusiawi (Human Skills)
AI hebat dalam hitung-hitungan dan pola data, tapi lemah dalam empati, kreativitas, dan intuisi. Maka itu, keterampilan seperti komunikasi interpersonal, pemecahan masalah kompleks, dan kepemimpinan menjadi aset penting. World Economic Forum menyebutkan bahwa soft skill justru akan makin dibutuhkan seiring dengan meningkatnya penggunaan AI di dunia kerja.
3. Belajar Berkolaborasi dengan AI
Daripada bersaing, pekerja white collar harus belajar menjadi mitra dari AI. Menurut laporan Forbes, posisi seperti prompt engineer, AI ethicist, dan AI workflow manager kini mulai dibutuhkan. Posisi ini tak menggantikan pekerjaan manusia, tapi justru menjadi jembatan antara manusia dan mesin.
4. Reskilling dan Upskilling Secara Aktif
Mengandalkan ijazah dan pengalaman lama tidak cukup. Dunia kerja kini menuntut pekerja untuk selalu belajar. Banyak platform seperti Coursera, edX, hingga pelatihan internal perusahaan kini menyediakan kursus AI, analitik data, dan keterampilan digital lain yang relevan. Bahkan JPMorgan mewajibkan pelatihan AI untuk semua manajer baru mereka, sebagai bagian dari strategi adaptasi digital.