6 Manfaat Kunjungan Kerja bagi Mahasiswa, Bekal Menuju Dunia Profesional
Kunjungan kerja memberikan mahasiswa pemahaman langsung mengenai proses dan aktivitas kerja dalam industri atau institusi tertentu. Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat bagaimana teori yang mereka pelajari di kelas diimplementasikan dalam praktik nyata. Wawasan ini penting untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan akademik dan kebutuhan industri.
Aktivitas kunjungan kerja diselenggarakan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat (JBB) sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pertamina Youth Program (PYP). Ini diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran dan inspirasi bagi pemuda dalam memperkuat peran sebagai agen perubahan demi masa depan energi yang berkelanjutan dan berdaulat.
“Pertamina terus berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia, khususnya generasi muda, agar mampu berkontribusi optimal dalam menjaga ketahanan energi dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” tutur Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat, Susanto August Satria, dalam keterangan tertulisnya.
2. Memahami Dunia Industri
Kunjungan kerja mahasiswa dapat lebih realistis dalam menilai dunia industri secara nyata. Mulai dengan mengenal struktur organisasi, alur produksi, sistem kerja, serta tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam keseharian operasionalnya. Dengan memahami dunia industri mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja setelah lulus.
Tercermin dalam kunjungan kerja yang digelar Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat (JBB) yang diihadiri 50 peserta pelatihan. Pelaksaannya berlangsung di beberapa lokasi operasional Pertamina, yaitu Pertamina EP Karang Ampel, Kilang minyak RU 6 Balongan, serta Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Balongan.
Pada kesempatan tersebut, peserta mendapatkan pemaparan mendalam dari Tim Integrated Terminal (IT) Balongan mengenai sistem operasional berbasis teknologi informasi yang menjadi kunci dalam memastikan kelancaran dan keamanan proses pemenuhan suplai energi khususnya untuk wilayah Jawa Bagian Barat. Melalui inovasi digitalisasi monitoring dan pengendalian, Tim IT Balongan menjelaskan bagaimana teknologi mutakhir yang diterapkan di Balongan mampu mengoptimalkan distribusi bahan bakar dan menjaga keandalan pasokan energi demi kebutuhan masyarakat dan industri di wilayah tersebut.