Farm Girl Summer Jadi Tren Baru di Kalangan Gen Z, Ajak Slow Living dan Hidup Hemat Ala Pedesaan

Ilustrasi menjalani slow living
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah arus hidup serba cepat dan konsumtif, muncul tren gaya hidup baru yang justru mengajak masyarakat untuk kembali ke kesederhanaan. Fenomena ini dikenal dengan istilah Farm Girl Summer, dan semakin populer di media sosial maupun komunitas gaya hidup sehat di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Viral! Tips Frugal Living dari Money Mum Bantu Lunasi Utang Ratusan Juta

Tren ini bukan sekadar estetika ala pedesaan, tetapi menjadi simbol dari slow living modern. Gaya hidup perlahan atau slow living merupakan prinsip yang menekankan pada kesadaran, kemandirian, dan kebahagiaan dari hal-hal sederhana.

Apa Itu Farm Girl Summer?

Farm Girl Summer menggambarkan gaya hidup yang lebih dekat dengan alam dan aktivitas mandiri. Gaya ini terinspirasi dari kehidupan perempuan di pedesaan yang terbiasa menjalani hari-hari dengan berkebun, memasak dari hasil alam, membuat kerajinan tangan, hingga mengelola rumah tangga secara mandiri.

6 Inspirasi Nail Art Korea yang Lagi Hits, Tampil Cute dan Stunning

Psikolog klinis dari University of Sheffield, Dr. Emma Ridge, menyebut Gaya hidup lambat membantu menurunkan stres, meningkatkan rasa syukur, dan memperbaiki hubungan kita dengan waktu dan diri sendiri.

Gaya frugal living kembali viral karena penacarian meningkat signifikan sejak Juni 2025 di beberapa platform media sosial, sperti TikTok, Pinterest dan Instagram. Banyak yang menyebutnya sebagai bentuk healing nyata karena membawa ketenangan mental dan rasa puas yang autentik.

Beberapa aktivitas utama dalam tren ini antara lain:

  • Menanam sayur dan rempah sendiri di rumah (urban farming)
  • Membuat makanan dari awal, seperti sourdough, yogurt, atau acar
  • Berkerajinan tangan seperti merajut, menyulam, hingga membuat lilin
  • Berburu barang bekas atau vintage untuk dekorasi rumah
  • Menghindari konsumsi berlebihan dan memprioritaskan reuse-recycle

Lebih dari Sekadar Tren Musiman

Warna Rambut Merah Cerah Kembali Populer, Ini Alasan Banyak Artis Tampil Berani

Meski sering muncul saat musim panas atau musim liburan, Farm Girl Summer bukan sekadar tren sesaat. Banyak yang menjadikannya gaya hidup jangka panjang karena manfaatnya yang nyata terhadap kesehatan mental, finansial, hingga lingkungan.

Psikolog gaya hidup dari University of Bath, Dr. Laura James, menyebut tren ini sebagai respons alami terhadap tekanan sosial digital dan gaya hidup urban yang cepat. Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti berkebun dan memasak terbukti menurunkan kadar kortisol (hormon stres) dan meningkatkan hormon kebahagiaan.

Manfaat Gaya Hidup Farm Girl Summer

1. Hemat Biaya Hidup

Dengan menanam bahan makanan sendiri dan memasak di rumah, pengeluaran bulanan bisa ditekan. Berburu barang secondhand juga membantu menghemat sekaligus mengurangi limbah.

2. Meningkatkan Kesehatan Mental

Aktivitas fisik ringan, seperti berkebun atau merajut, membantu tubuh rileks dan pikiran fokus. Ini efektif dalam meredakan stres dan kecemasan.

3. Lebih Ramah Lingkungan

Menghindari gaya hidup konsumtif dan mengedepankan daur ulang berkontribusi terhadap pengurangan limbah dan jejak karbon rumah tangga.

4. Mendorong Ketahanan Pangan Keluarga

Menanam tanaman pangan seperti cabai, tomat, atau kangkung di rumah bisa mengurangi ketergantungan pada pasar dan menciptakan ketahanan pangan skala kecil.

Rekomendasi Penerapan Farm Girl Summer

Farm Girl Summer cocok diterapkan siapa saja, mulai dari ibu rumah tangga, pekerja kantoran, hingga pelajar. Tidak butuh rumah besar atau lahan luas, karena banyak aktivitas bisa dimulai dari balkon kecil, dapur, atau meja kerja.

“Bukan tentang kembali ke masa lalu, tapi menemukan kembali arti keseimbangan dan kepuasan dari hal kecil,” ungkap kreator konten gaya hidup sederhana, @earthyagnes, yang kini viral di TikTok dengan konten Farm Girl Summer.

Farm Girl Summer adalah gaya hidup yang relevan dengan kebutuhan masa kini. Lebih hemat, lebih sehat, dan lebih ramah lingkungan.

Tren ini mengajarkan bahwa hidup berkualitas tak selalu harus mahal atau mewah. Cukup dengan menyatu kembali dengan alam dan mencintai proses untuk memperbaiki gaya hidup, meningkatkan kesehatan mental, atau mengurangi pengeluaran.