7 Kesalahan Fatal dalam Investasi Properti yang Bikin Boncos, Hindari Sebelum Terlambat

Ilustrasi investasi properti
Sumber :
  • Freepik

LifestyleInvestasi properti dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang aman dan menguntungkan dalam jangka panjang. Banyak orang tergiur dengan cerita sukses membeli rumah atau tanah yang nilainya naik berkali lipat dalam beberapa tahun. 

7 Alasan Mengapa Investasi Properti Masih Jadi Pilihan, Nomor 4 Bikin Makin Cuan

 

Namun, tidak sedikit pula yang justru mengalami kerugian besar karena melakukan kesalahan saat memulai. Kesalahan dalam investasi properti bisa berakibat fatal, terutama jika Anda tidak melakukan riset, terburu-buru, atau hanya ikut-ikutan tren. 

Mau Mulai Investasi Properti? Ini 5 Lokasi yang Potensial Untung Maksimal

 

Properti adalah aset bernilai tinggi, sehingga satu kesalahan kecil bisa menyebabkan kerugian besar dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan menghindari jebakan umum yang kerap terjadi.

Melihat Potensi Investasi Properti di Tengah Krisis, Masih Bisa Cuan?

 

Berikut adalah 7 kesalahan fatal dalam investasi properti yang harus Anda waspadai agar tidak boncos:

 

1. Tidak Melakukan Riset Pasar

 

Kesalahan paling umum adalah membeli properti tanpa memahami kondisi pasar. Banyak orang membeli rumah, tanah, atau apartemen hanya karena tergiur promosi atau rekomendasi orang lain, tanpa mengecek apakah daerah tersebut memiliki potensi pertumbuhan nilai.

 

Sebelum membeli properti, pastikan Anda memahami tren harga di wilayah tersebut, prospek pengembangan infrastruktur, aksesibilitas, serta permintaan pasar. Tanpa riset mendalam, Anda bisa saja membeli aset yang sulit disewakan atau dijual kembali.

 

2. Salah Memilih Lokasi

 

Dalam investasi properti, lokasi adalah segalanya. Properti di lokasi strategis hampir selalu memiliki nilai jual lebih tinggi dan lebih mudah disewakan. Sayangnya, banyak investor pemula tergoda harga murah di lokasi terpencil tanpa potensi pertumbuhan.

 

Pilihlah lokasi yang dekat dengan fasilitas umum seperti transportasi, sekolah, pusat perbelanjaan, atau area industri. Jangan hanya tergiur harga, tapi pertimbangkan juga kenyamanan dan daya tarik wilayah tersebut di mata calon penyewa atau pembeli.

 

3. Tidak Memeriksa Legalitas Properti

 

Salah satu kesalahan termahal adalah membeli properti bermasalah secara hukum. Tanpa pemeriksaan dokumen yang teliti, Anda bisa terjebak dalam sengketa tanah, properti tanpa sertifikat hak milik, atau bangunan yang belum memiliki izin mendirikan bangunan (IMB).

 

Pastikan seluruh dokumen properti lengkap dan sah, termasuk sertifikat, PBB, IMB, hingga bukti pembayaran pajak. Gunakan jasa notaris terpercaya jika perlu, agar transaksi Anda aman secara hukum.

 

4. Mengabaikan Biaya Tambahan

 

Banyak investor hanya fokus pada harga beli properti, tanpa memperhitungkan biaya tambahan seperti pajak, biaya notaris, renovasi, asuransi, dan perawatan rutin. Padahal, biaya-biaya ini bisa mempengaruhi total pengeluaran dan menghancurkan proyeksi keuntungan.

 

Buatlah perhitungan yang realistis sejak awal. Hitung semua biaya di luar harga beli agar Anda bisa mengukur potensi Return on Investment (ROI) secara akurat dan tidak terkejut dengan pengeluaran di kemudian hari.

 

5. Tidak Memiliki Rencana Keuangan Jangka Panjang

 

Investasi properti bukan strategi instan. Nilai properti cenderung naik dalam jangka panjang, bukan dalam hitungan minggu atau bulan. Sayangnya, beberapa orang membeli properti tanpa perencanaan matang, lalu menjual tergesa-gesa saat butuh uang atau saat pasar sedang turun.

 

Sebelum membeli, tentukan tujuan investasi Anda—apakah untuk disewakan, dijual kembali, atau sebagai aset jangka panjang. Sesuaikan pula dengan kemampuan finansial Anda, terutama jika menggunakan pembiayaan kredit.

 

6. Terlalu Mengandalkan Pinjaman Tanpa Perhitungan

 

Menggunakan pinjaman seperti KPR untuk investasi tidak selalu salah, tapi bisa berbahaya jika dilakukan tanpa perhitungan. Banyak investor terjebak cicilan tinggi yang tidak mampu dibayar, terutama jika properti belum menghasilkan pendapatan.

 

Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan Anda mampu membayar cicilan secara konsisten. Idealnya, cicilan bulanan tidak melebihi 30% dari total pendapatan Anda. Jangan lupa hitung pula potensi pemasukan dari sewa agar bisa menutupi cicilan.

 

7. Lengah Mengelola Properti

 

Setelah membeli properti, pekerjaan belum selesai. Banyak investor lupa bahwa properti butuh perawatan rutin agar tetap menarik di mata penyewa atau pembeli. Jika dibiarkan tanpa perawatan, nilai properti bisa turun dan menyebabkan kerugian.

 

Pastikan Anda merawat bangunan, memperbaiki kerusakan, dan menjaga lingkungan sekitar tetap nyaman. Jika terlalu sibuk, pertimbangkan untuk menggunakan jasa manajemen properti profesional.

 

Investasi properti bisa menjadi sumber cuan yang sangat menguntungkan, asalkan dilakukan dengan cermat dan penuh perhitungan. Menghindari tujuh kesalahan fatal di atas akan membantu Anda mengelola risiko dengan lebih baik dan menjaga nilai investasi tetap optimal.

 

Ingatlah bahwa properti bukan sekadar beli dan tunggu untung. Dibutuhkan riset, strategi, dan kesabaran agar Anda bisa memetik hasil maksimal. Jadi, sebelum melangkah lebih jauh, pastikan Anda sudah memahami dasar-dasar investasi properti dengan matang.