Financial Freedom vs Hedonisme, Belajar Hidup Cukup dari Filsuf Stoik dengan Panduan Bijaknya

Ilustrasi Stoikisme
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah arus informasi dan kemajuan teknologi, Anda mungkin sering mendengar istilah financial freedom berseliweran di media sosial. Banyak orang menganggap kebebasan finansial sebagai tujuan utama hidup modern. 

Dompet Anda Warna Hitam atau Merah? Ini Kata Feng Shui soal Rezeki dan Kekayaan

Namun, di sisi lain, budaya konsumtif yang mendorong gaya hidup hedonisme juga semakin marak. Diskon besar-besaran, FOMO (fear of missing out), hingga citra gaya hidup mewah sering kali menjadi racun yang menjauhkan seseorang dari tujuan keuangan jangka panjangnya.

Dalam kondisi seperti ini, filsafat Stoik (Stoicism) hadir sebagai oase pemikiran yang menyejukkan. Stoic mengajarkan keseimbangan hidup, kesederhanaan, dan kemampuan mengendalikan diri terhadap godaan yang tidak perlu. 

6 Kesalahan Finansial Kelas Menengah yang Diam-diam Bikin Sulit 'Naik Level'

Nilai-nilai inilah yang sangat relevan dalam mengarahkan Anda pada kehidupan finansial yang lebih bijak dan bermakna. Jika Anda ingin memahami bagaimana Stoicism bisa menjadi jembatan antara keinginan dan kebutuhan, mari kita bahas lebih dalam melalui pandangan para filsuf Stoik.

1. Definisi Kebahagiaan Menurut Stoik Berbeda dengan Hedonisme

Kenapa Gen Z Sering Gagal Nabung? Awas, 5 Mindset Ini Bisa Jadi Biang Keroknya!

Bagi penganut hedonisme, kebahagiaan berasal dari kenikmatan indra dan kepuasan instan. Berbeda dengan Stoicism, yang percaya bahwa kebahagiaan sejati berasal dari kedamaian batin dan kebajikan. 

Dalam konteks keuangan, hal ini berarti bahwa membelanjakan uang untuk memenuhi hasrat sesaat bukanlah solusi jangka panjang. Sebaliknya, mengelola keuangan dengan bijak akan memberi ketenangan pikiran yang jauh lebih berharga.

Halaman Selanjutnya
img_title