Financial Freedom vs Hedonisme, Belajar Hidup Cukup dari Filsuf Stoik dengan Panduan Bijaknya

Ilustrasi Stoikisme
Sumber :
  • Freepik

Stoicism sangat menekankan rasionalitas dalam mengambil keputusan. Sementara hedonisme mendorong Anda untuk enjoy now, worry later, Stoic mendorong sebaliknya: pikirkan masa depan, kendalikan hasrat saat ini. Dengan menunda pembelian besar demi menabung atau berinvestasi, Anda sedang membangun pondasi kokoh menuju financial freedom.

6 Kesalahan Finansial Kelas Menengah yang Diam-diam Bikin Sulit 'Naik Level'

6. Bersyukur sebagai Perisai dari Godaan Hedonisme

Rasa syukur adalah prinsip utama dalam Stoicism yang melatih Anda untuk merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Ketika Anda bersyukur, keinginan untuk terus mengejar gaya hidup mewah menjadi berkurang. Ini menciptakan ruang bagi Anda untuk mengatur keuangan dengan lebih tenang dan stabil.

Kenapa Gen Z Sering Gagal Nabung? Awas, 5 Mindset Ini Bisa Jadi Biang Keroknya!

7. Memahami Bahwa Kekayaan Tidak Menjamin Kebahagiaan

Filsuf Stoik mengingatkan bahwa kekayaan tidak selalu sejalan dengan kebahagiaan. Banyak orang kaya yang tetap merasa gelisah karena hidup mereka dikendalikan oleh keinginan yang tak ada habisnya. Memahami hal ini akan membantu Anda menetapkan tujuan keuangan yang lebih realistis dan bermakna, bukan sekadar angka di rekening.

8 Kebiasaan yang Bikin Miskin, Wajib Dihindari Jika Tak Mau Hidup Susah!

Menggabungkan filosofi Stoik ke dalam kehidupan sehari-hari adalah cara bijak untuk menyeimbangkan antara mengejar financial freedom dan menjauh dari jebakan hedonisme. Anda tidak harus menjadi ekstrem dalam hidup hemat, tapi dengan kesadaran dan kontrol diri, Anda bisa menciptakan gaya hidup yang seimbang, cukup, tenang, dan berkelimpahan secara batin.