Pahami 5 Perbedaan Mendasar Gig Worker vs Freelancer, Sukses Bangun Karier di Era Modern
- Freepik
Gig worker memiliki fleksibilitas tinggi karena dapat memilih jam kerja sesuai keinginan, tanpa kontrak jangka panjang. Mereka bisa bekerja kapan saja, misalnya mengantar makanan selama beberapa jam di akhir pekan. Namun, pekerjaan ini sering kali bergantung pada permintaan platform, sehingga jam sibuk memengaruhi pendapatan.
Sedangkan, freelancer memiliki fleksibilitas dalam memilih proyek, tetapi sering kali terikat pada tenggat waktu dan ekspektasi klien. Misalnya, seorang penulis lepas mungkin perlu menyelesaikan artikel dalam beberapa hari, yang membutuhkan komitmen waktu lebih terstruktur dibandingkan gig worker.
3. Keterampilan yang Dibutuhkan
Pekerjaan gig biasanya tidak memerlukan pelatihan formal atau keahlian khusus, membuatnya mudah diakses oleh berbagai kalangan. Contohnya, menjadi pengemudi daring hanya memerlukan SIM dan kendaraan. Sebaliknya, freelancer membutuhkan keterampilan teknis atau kreatif, seperti keahlian dalam pengeditan video, penerjemahan, atau pemasaran digital.
Freelancer sering kali harus terus mengasah keahlian melalui kursus atau sertifikasi untuk tetap kompetitif di pasar kerja. Hal ini menjadikan freelancing lebih cocok bagi mereka yang memiliki pengalaman atau pendidikan khusus.
4. Penghasilan
Pendapatan gig worker biasanya dihitung per tugas atau jam, dengan tarif yang ditentukan platform. Misalnya, pengemudi ojek daring mungkin memperoleh Rp10.000-Rp20.000 per perjalanan, dengan potensi pendapatan harian Rp100.000-Rp300.000 tergantung jumlah tugas. Namun, pendapatan ini fluktuatif dan dipengaruhi musim atau permintaan.