6 Kebiasaan Buruk Berinvestasi yang Wajib Dihindari untuk Sukses Finansial
- Freepik
Sebelum berinvestasi, baiknya Anda membandingkan biaya antar platform atau produk investasi. Pilih instrumen dengan biaya rendah, seperti reksadana indeks dengan expense ratio rendah, untuk memaksimalkan keuntungan bersih Anda.
5. Membiarkan Emosi Mengendalikan Keputusan
Keputusan investasi yang didasarkan pada emosi, seperti ketakutan saat pasar turun atau keserakahan saat pasar naik, sering kali merugikan. Contohnya, menjual saham saat harga turun drastis (panic selling) atau membeli saat harga sedang tinggi (FOMO) dapat menyebabkan kerugian.
Untuk mengatasinya, tetapkan rencana investasi yang jelas dengan target dan batasan risiko. Disiplin dalam mengikuti strategi ini membantu Anda tetap rasional, terlepas dari kondisi pasar.
6. Menunda Memulai Investasi
Banyak orang menunda berinvestasi karena merasa belum memiliki cukup dana atau menunggu waktu yang tepat. Padahal, menunda investasi berarti kehilangan manfaat efek bunga majemuk, yang sangat penting untuk pertumbuhan aset jangka panjang.
Memulai dengan jumlah kecil di instrumen berisiko rendah, seperti reksadana pasar uang, jauh lebih baik daripada tidak memulai sama sekali. Waktu di pasar (time in the market) sering kali lebih penting daripada mencoba menebak waktu pasar (market timing).