10 Kebiasaan Finansial Gen Z yang Bikin Mereka Lebih Cepat Kaya dari Milenial
- Freepik
Lifestyle – Dalam beberapa tahun terakhir, perdebatan soal siapa yang lebih pintar dalam mengatur keuangan antara generasi milenial dan Gen Z semakin sering terdengar. Generasi Z, atau mereka yang lahir sekitar tahun 1997 hingga awal 2010-an, tumbuh di tengah kemajuan teknologi dan akses informasi yang sangat luas.
Hal ini membentuk kebiasaan finansial mereka yang sangat berbeda dibanding generasi sebelumnya. Meski usia mereka masih muda, banyak anggota Gen Z yang sudah mulai menabung, berinvestasi, dan memahami pentingnya literasi keuangan.
Beberapa bahkan sudah mencapai kebebasan finansial di usia 20-an. Berikut 10 kebiasaan finansial Gen Z yang membuat mereka berpeluang lebih cepat kaya dari milenial—dan bisa jadi inspirasi bagi Anda.
1. Memanfaatkan Teknologi Finansial Sejak Dini
Gen Z sudah akrab dengan aplikasi keuangan sejak remaja. Mereka menggunakan e-wallet, aplikasi budgeting, hingga platform investasi secara rutin. Ini membuat mereka terbiasa melacak pengeluaran, menyusun anggaran, dan menabung secara otomatis.
2. Mulai Investasi dari Usia Muda
Berbeda dengan milenial yang banyak baru mengenal investasi di usia 30-an, Gen Z sudah mulai membeli reksa dana, saham, atau bahkan aset kripto sejak usia 18–20 tahun. Dengan horizon waktu yang panjang, peluang akumulasi kekayaan pun jadi lebih besar.
3. Melek Literasi Finansial Lewat Media Sosial
Instagram, TikTok, dan YouTube menjadi sumber belajar Gen Z dalam hal keuangan. Mereka mengikuti konten edukasi dari para pakar keuangan muda, menjadikan ilmu finansial sebagai bagian dari rutinitas harian.
4. Menyukai Sumber Penghasilan Ganda (Multiple Income Streams)
Banyak Gen Z yang tidak hanya bergantung pada gaji utama. Mereka terbiasa mencari side hustle seperti freelance, jualan online, menjadi konten kreator, atau dropshipper. Kebiasaan ini membentuk pola pikir mandiri dan proaktif dalam menghasilkan uang.
5. Berani Menolak Gaya Hidup Konsumtif
Meskipun tumbuh di era digital yang sarat dengan tren, banyak Gen Z yang lebih sadar untuk tidak ikut-ikutan. Mereka lebih memilih membeli barang karena nilai fungsionalnya, bukan karena gengsi atau tren media sosial semata.
6. Lebih Terbuka Membahas Uang
Gen Z tidak tabu membicarakan topik keuangan, gaji, dan investasi. Mereka cenderung saling berbagi informasi, termasuk strategi menabung, cara meningkatkan penghasilan, dan tips mengelola utang. Ini membuat mereka belajar lebih cepat dan terhindar dari kesalahan yang sama.
7. Tidak Takut Pindah Kerja demi Kesejahteraan
Berbeda dengan milenial yang kerap bertahan lama di satu tempat kerja, Gen Z lebih berani berpindah jika merasa gaji dan benefit tidak sesuai. Mereka sadar bahwa berpindah kerja bisa mempercepat peningkatan penghasilan dan perkembangan karier.
8. Punya Tujuan Finansial yang Jelas
Gen Z cenderung menabung dan berinvestasi dengan tujuan spesifik, seperti beli rumah, dana pensiun dini, atau dana pendidikan. Mereka tidak sekadar menabung “untuk nanti”, tapi punya target waktu dan nominal yang ingin dicapai.
9. Memilih Brand dan Produk yang Sesuai Nilai Pribadi
Gen Z juga memperhatikan nilai dari produk yang mereka beli, apakah ramah lingkungan, adil secara etika, atau punya misi sosial. Dengan begitu, mereka tidak mudah tergoda belanja impulsif dan lebih bijak dalam konsumsi.
10. Lebih Sadar Pentingnya Dana Darurat
Pandemi COVID-19 membuat Gen Z belajar sejak dini bahwa situasi darurat bisa datang kapan saja. Banyak dari mereka yang sudah menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat, bahkan sebelum punya penghasilan tetap.
Meski masih muda, Gen Z menunjukkan bahwa mereka mampu membentuk kebiasaan finansial yang cerdas dan relevan dengan zaman. Mereka tidak hanya mengandalkan gaji, tapi aktif mencari informasi, membangun portofolio keuangan, dan belajar dari berbagai sumber yang tersedia secara digital.
Jika Anda ingin lebih cepat mencapai stabilitas dan kebebasan finansial, tidak ada salahnya meniru beberapa kebiasaan dari Gen Z!