Tabungan vs Dana Darurat, Mana yang Harus Diprioritaskan Dulu?

Ilustrasi mengatur keuangan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Banyak orang mulai sadar pentingnya mengelola keuangan secara lebih terstruktur. Namun, di antara berbagai pos keuangan seperti tabungan, dana darurat, investasi, dan cicilan, sering kali muncul pertanyaan: mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu?

Menguak Aturan 1 Dolar: Cara Efektif Bangun Dana Pensiun Bikin Hari Tua Nyaman

 

Bagi Anda yang baru membangun fondasi keuangan, memahami perbedaan antara tabungan dan dana darurat adalah langkah awal yang krusial. 

Sudah Lama Kerja tapi Belum Punya Tabungan? Hati-hati dengan 5 Kesalahan Finansial Ini

 

Meskipun keduanya sama-sama berfungsi menyimpan uang, tujuan dan cara mengelolanya sangat berbeda. Artikel ini akan membahas mana yang sebaiknya diprioritaskan lebih dulu dan bagaimana menyusunnya secara bijak.

Strategi Kelola Gaji Pertama agar Bisa Punya Tabungan Rp100 Juta dalam 5 Tahun

 

Apa Itu Dana Darurat?

 

Dana darurat adalah uang yang disimpan khusus untuk situasi tak terduga seperti:

 

- Kehilangan pekerjaan

- Biaya rumah sakit

- Perbaikan kendaraan atau rumah mendadak

- Kebutuhan mendesak lainnya

 

Tujuan dana darurat adalah memberikan rasa aman finansial tanpa harus mengganggu keuangan utama atau berutang. Oleh karena itu, dana ini harus mudah dicairkan kapan saja, seperti disimpan di rekening tabungan bank biasa yang likuid.

 

Apa Itu Tabungan?

 

Sementara itu, tabungan biasanya mengacu pada dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu di masa depan, seperti:

 

- Liburan

- DP rumah

- Biaya pernikahan

- Pendidikan

 

Tabungan bisa bersifat jangka pendek hingga menengah. Tidak seperti dana darurat yang hanya digunakan untuk kondisi krisis, tabungan memiliki tujuan jelas dan waktu pencairan yang bisa direncanakan.

 

Mana yang Harus Didahulukan?

 

Jawabannya: dana darurat. Sebelum Anda mulai menabung untuk liburan atau tujuan lainnya, pastikan dana darurat Anda sudah terbentuk. Alasannya sederhana: jika terjadi hal tak terduga, Anda tidak perlu mengorbankan tabungan untuk tujuan lain, atau lebih buruk lagi, berutang.

 

Bayangkan Anda menabung untuk membeli motor baru, tapi tiba-tiba harus rawat inap. Jika tidak punya dana darurat, tabungan Anda bisa terkuras habis, dan target pembelian motor tertunda atau gagal.

 

Berapa Besar Dana Darurat yang Ideal?

 

Jumlah dana darurat ideal tergantung pada kondisi masing-masing orang, tapi secara umum:

 

- Lajang: minimal 3 bulan pengeluaran

- Menikah tanpa anak: 6 bulan pengeluaran

- Menikah dengan anak: 9–12 bulan pengeluaran

 

Misalnya, jika pengeluaran bulanan Anda Rp5 juta, maka dana darurat yang dibutuhkan antara Rp15 juta hingga Rp60 juta, tergantung situasi keluarga.

 

Bagaimana Cara Memulai Dana Darurat?

 

Mulailah secara bertahap. Anda tidak perlu langsung memiliki Rp30 juta dalam waktu singkat. Cobalah dengan menargetkan Rp1 juta per bulan, lalu tingkatkan saat penghasilan Anda naik. Simpan dana ini di rekening bank terpisah, mudah diakses, namun tidak tergoda untuk digunakan sehari-hari.

 

Kapan Waktu Tepat Memulai Tabungan?

 

Setelah dana darurat Anda mencapai target minimum (misalnya 3 bulan pengeluaran), barulah Anda mulai menabung untuk tujuan-tujuan lainnya. Tabungan bisa diarahkan ke banyak hal seperti:

 

- Tujuan jangka pendek: beli laptop, renovasi rumah

- Tujuan menengah: pendidikan anak, modal usaha

- Tujuan jangka panjang: dana pensiun

 

Tabungan bisa dilakukan melalui rekening bank biasa, atau jika ingin pertumbuhan lebih cepat, Anda bisa alihkan sebagian ke instrumen investasi dengan risiko rendah hingga menengah.

 

Apakah Bisa Menabung dan Bangun Dana Darurat Bersamaan?

 

Idealnya fokus ke satu hal agar hasil maksimal. Namun, jika penghasilan Anda mencukupi, Anda bisa membagi persentase:

 

- 10 persen untuk dana darurat

- 10 persen untuk tabungan

 

Langkah ini tetap memberikan kemajuan di dua sisi, meski lambat. Yang penting, keduanya bertumbuh dan tidak diabaikan.

 

Hindari Menggunakan Dana Darurat untuk Tujuan Konsumtif

 

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah menyalahgunakan dana darurat untuk keperluan non-kritis seperti:

 

- Membeli gadget baru

- Liburan

- Nongkrong berlebihan

 

Ingat, dana darurat bukan uang cadangan biasa. Fungsinya hanya untuk hal mendesak dan tidak direncanakan. Gunakan dengan bijak dan pastikan Anda mengganti jika sudah terpakai.

 

Gunakan Akun Terpisah

 

Agar tidak tertukar dan tetap disiplin, simpan dana darurat dan tabungan di rekening berbeda. Misalnya:

 

- Dana darurat di tabungan bank dengan fitur tarik tunai cepat

- Tabungan jangka menengah di bank digital dengan bunga lebih tinggi

- Tabungan jangka panjang dialihkan ke deposito atau reksadana

 

Dengan begitu, Anda lebih mudah mengatur dan memantau kemajuan masing-masing.

 

Evaluasi Setiap 6 Bulan

 

Keadaan finansial bisa berubah. Gaji Anda naik, pengeluaran bertambah, atau muncul kebutuhan baru. Lakukan evaluasi dana darurat dan tabungan Anda secara berkala:

 

Apakah sudah mencapai target?

Perlukah menambah persentase?

Apakah ada pengeluaran baru yang perlu diantisipasi?

 

Dengan evaluasi teratur, Anda bisa menyesuaikan strategi dan menjaga kesehatan keuangan jangka panjang.

 

Jika Anda masih bingung memilih antara tabungan atau dana darurat, ingatlah bahwa dana darurat adalah fondasi, sedangkan tabungan adalah bangunan yang berdiri di atasnya. Anda tidak bisa membangun bangunan yang kokoh tanpa fondasi yang kuat.

 

Prioritaskan dana darurat terlebih dahulu. Setelah itu, barulah rancang tabungan sesuai dengan impian dan tujuan hidup Anda. Dengan strategi keuangan yang tepat, masa depan Anda akan jauh lebih aman dan terencana.