Benarkah Bitcoin Bisa Jadi Aset Lindung Nilai? Ini Fakta yang Perlu Anda Ketahui

Ilustrasi Bitcoin
Sumber :
  • Freepik

2. Kinerja Bitcoin Saat Krisis

Cara Daftar Kartu Prakerja Lewat HP, Bisa Dapat Uang hingga Rp700.000!

Beberapa analis menyebut bahwa selama pandemi COVID-19 dan ketegangan geopolitik global, Bitcoin menunjukkan kecenderungan sebagai aset pelindung nilai. Misalnya, pada tahun 2020–2021, ketika pasar saham bergejolak dan bank sentral memangkas suku bunga, harga Bitcoin justru melonjak signifikan.

Namun, pada tahun-tahun berikutnya (2022–2023), Bitcoin juga sempat mengalami penurunan drastis, seiring naiknya suku bunga dan aksi jual besar-besaran di pasar kripto. Ini menunjukkan bahwa kinerja Bitcoin belum sepenuhnya konsisten sebagai safe haven—ia cenderung sangat volatil.

Insentif Rp700.000 untuk Pengangguran, Begini Cara Klaimnya!

3. Volatilitas Tinggi dan Risiko Pasar

Berbeda dengan emas yang pergerakannya relatif stabil, Bitcoin terkenal sangat fluktuatif. Dalam waktu singkat, harga Bitcoin bisa naik atau turun puluhan persen. Ini membuat Bitcoin lebih cocok sebagai aset spekulatif ketimbang pelindung nilai konvensional.

BPNT 2025 Sudah Cair? Cek NIK dan Nama Anda di Sini

Bagi investor dengan profil risiko konservatif, volatilitas ini tentu menjadi pertimbangan utama. Bahkan, dalam kondisi resesi atau tekanan ekonomi, Bitcoin justru bisa ikut tertekan karena likuiditas investor melemah dan dana dialihkan ke instrumen yang lebih aman seperti obligasi negara atau emas fisik.

4. Legalitas dan Regulasi di Indonesia

Halaman Selanjutnya
img_title