Benarkah Bitcoin Bisa Jadi Aset Lindung Nilai? Ini Fakta yang Perlu Anda Ketahui

Ilustrasi Bitcoin
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, banyak investor mulai mencari alternatif aset yang dapat melindungi nilai kekayaan mereka. Emas selama ini dikenal sebagai aset lindung nilai (safe haven) yang stabil. 

7 Platform Nabung Emas Digital yang Aman, Bisa Start Rp5 Ribu Lho!

Namun dalam satu dekade terakhir, muncul satu nama baru yang menarik perhatian: Bitcoin.

Sebagai aset digital terdesentralisasi, Bitcoin digadang-gadang memiliki sifat anti-inflasi dan tidak bergantung pada kebijakan pemerintah pusat. Banyak pihak menganggap Bitcoin sebagai “emas digital” yang bisa menjadi pelindung nilai terhadap gejolak pasar dan inflasi. 

5 Kesalahan Umum saat Nabung Emas dan Cara Menghindarinya, Jangan Sampai Rugi!

Namun benarkah Bitcoin seaman itu? Dalam artikel ini, kita akan membahas fakta dan risiko Bitcoin sebagai aset lindung nilai, agar Anda dapat mempertimbangkan dengan cermat sebelum menempatkan dana investasi ke dalamnya.

1. Bitcoin dan Sifat Anti-Inflasi

Tabungan Emas Digital vs Fisik, Mana yang Lebih Untung untuk Nabung Emas?

Salah satu argumen utama yang mendukung Bitcoin sebagai aset lindung nilai adalah jumlahnya yang terbatas. Total suplai Bitcoin dibatasi hanya 21 juta koin. Tidak seperti mata uang fiat yang dapat dicetak tanpa batas oleh bank sentral, Bitcoin dirancang agar tidak mengalami inflasi tinggi akibat kebijakan moneter yang longgar.

Dalam konteks ini, Bitcoin memang memiliki karakteristik yang menyerupai emas—kelangkaan dan kestabilan suplai. Ketika inflasi tinggi menggerus nilai mata uang, investor cenderung mencari aset yang tidak mudah terdevaluasi. Di sinilah Bitcoin masuk sebagai opsi alternatif.

Halaman Selanjutnya
img_title