5 Jenis Usaha yang Tetap Ramai Pembeli Saat Daya Beli Turun

Ide bisnis dari rumah
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Saat daya beli masyarakat menurun, banyak pelaku usaha mulai khawatir akan sepinya pelanggan. Konsumen cenderung lebih selektif dalam membelanjakan uang, fokus pada kebutuhan pokok, dan menghindari pengeluaran yang tidak penting. 

10 Ide Bisnis Rumahan yang Tetap Cuan Saat Resesi Melanda

 

Namun di balik kondisi tersebut, peluang ide bisnis yang tetap ramai peminat tetap terbuka lebar bagi mereka yang jeli.

Harga Bitcoin Anjlok? Begini 6 Cara Lindungi Investasi Anda

 

Tidak semua sektor terpukul saat ekonomi melemah. Ada sejumlah usaha yang justru tetap dicari karena berhubungan langsung dengan kebutuhan dasar, harga terjangkau, atau menawarkan solusi praktis. 

Emas Fisik vs Digital Saat Krisis, Mana yang Lebih Aman Disimpan? Ini Perbandingannya

 

Berikut ini adalah lima jenis usaha yang tetap bertahan bahkan saat dompet konsumen sedang “ketat”.

 

1. Usaha Makanan Murah Meriah

 

Tidak peduli seberapa berat kondisi ekonomi, makan tetaplah kebutuhan utama. Justru di saat daya beli turun, makanan murah meriah seperti nasi bungkus, gorengan, mie ayam, atau jajanan pasar jadi incaran. 

 

Harga terjangkau dan porsi yang pas membuat usaha kuliner dengan segmen menengah ke bawah tetap laris manis. Anda bisa memulai usaha ini dari rumah dengan sistem pre-order atau titip jual di warung sekitar.

 

2. Jualan Kebutuhan Pokok (Sembako)

 

Sembako adalah sektor yang paling stabil dan tahan guncangan. Produk seperti beras, minyak goreng, telur, gula, dan mie instan selalu dibutuhkan, apapun kondisi ekonomi. 

 

Jika Anda memiliki tempat di rumah, membuka usaha toko sembako kecil bisa menjadi pilihan yang menjanjikan. Meski margin per produk kecil, frekuensi pembelian yang tinggi membuat omzet tetap stabil.

 

3. Produk dan Jasa Perbaikan

 

Di saat orang berhemat, membeli barang baru bukan lagi prioritas. Mereka cenderung memperbaiki barang yang rusak seperti pakaian, peralatan rumah tangga, elektronik, atau sepatu. 

 

Ini membuka peluang untuk bisnis permak pakaian, servis elektronik, atau tambal ban yang tetap dibutuhkan. Modalnya tidak besar, hanya butuh keterampilan dan peralatan sederhana.

 

4. Pulsa, Paket Data, dan Token Listrik

 

Kebutuhan digital dan listrik sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok saat ini. Meskipun pengeluaran lainnya ditekan, masyarakat tetap membutuhkan pulsa, kuota internet, dan token listrik. 

 

Menjual produk digital ini tidak memerlukan toko fisik, cukup dengan aplikasi dan saldo deposit. Bisnis ini cocok dijalankan dari rumah sebagai usaha sambilan yang cepat berputar.

 

5. Usaha Laundry dan Setrika Rumahan

 

Bagi mereka yang sibuk bekerja atau tinggal di tempat kost, jasa laundry tetap menjadi solusi praktis meski sedang menghemat. Bisnis laundry rumahan bisa dimulai dengan satu mesin cuci dan setrika, serta fokus pada pelayanan ramah dan hasil bersih. 

 

Jika lokasi rumah dekat dengan kampus, apartemen, atau area padat penduduk, potensi pasarnya semakin besar.

 

Menurunnya daya beli bukan akhir dari peluang usaha. Dengan memilih ide bisnis yang berfokus pada kebutuhan dasar, harga terjangkau, dan solusi sehari-hari, Anda tetap bisa menjalankan usaha yang ramai pembeli. 

 

Kuncinya adalah menyesuaikan penawaran dengan kondisi pasar, menjaga kualitas layanan, dan tidak ragu memulai dari kecil. Bisnis yang tahan krisis bukanlah yang besar, tetapi yang paling adaptif terhadap kebutuhan konsumen.