Kena PHK? Begini Cara Mengelola Pesangon agar Keuangan Tetap Aman Sampai Dapat Pekerjaan Baru

Ilustrasi terkena PHK
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi kenyataan pahit yang bisa menimpa siapa saja, termasuk karyawan tetap. Meski menyakitkan, Anda tetap berhak menerima pesangon sebagai bentuk kompensasi dari perusahaan. 

Belajar Bijak Kelola Uang dari Socrates, Filsuf Yunani yang Hidup Sederhana

 

Namun, tidak sedikit orang yang langsung menghabiskan pesangon tanpa perencanaan matang, hingga akhirnya mengalami krisis keuangan.

Cocok untuk Introvert! Begini Cara Jalankan Bisnis Solopreneur Tanpa Ribet Urus Tim dan Gaji Karyawan

 

Momen setelah PHK justru bisa menjadi titik awal untuk memperbaiki perencanaan keuangan. Salah satunya adalah dengan mengelola pesangon secara bijak agar Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan, sambil mempersiapkan langkah ke depan. 

8 Ide Bisnis yang Bisa Dijalankan Sendiri Tanpa Perlu Rekrut Karyawan, Cuan Jalan Terus!

 

Berikut ini cara cerdas mengatur pesangon setelah PHK agar kondisi finansial Anda tetap stabil.

 

Buat Anggaran Prioritas Pasca PHK

 

Langkah pertama dalam mengelola pesangon adalah menyusun anggaran berdasarkan kebutuhan paling mendesak. Anda perlu memetakan pengeluaran rutin selama beberapa bulan ke depan, seperti kebutuhan pokok, tagihan, dan cicilan. Pastikan dana pesangon difokuskan untuk memenuhi kebutuhan primer, bukan gaya hidup atau belanja impulsif.

 

Hindari membelanjakan pesangon untuk hal-hal yang bersifat konsumtif atau hiburan berlebihan. Disiplin dalam membuat daftar kebutuhan dan batasan pengeluaran akan membantu Anda bertahan hingga mendapat penghasilan baru.

 

Sisihkan Dana Darurat dari Pesangon

 

PHK sering kali membuat seseorang kehilangan sumber penghasilan utama. Dalam situasi ini, penting untuk memiliki dana darurat yang bisa mencukupi kebutuhan selama 3 hingga 6 bulan ke depan. Jika sebelumnya Anda belum punya dana darurat, alokasikan sebagian pesangon untuk membentuknya.

 

Dana darurat ini sebaiknya disimpan di rekening yang mudah diakses, namun terpisah dari rekening harian. Tujuannya agar Anda tidak tergoda untuk menggunakannya sembarangan. Dana ini akan sangat berguna saat pengeluaran tak terduga muncul di masa pencarian kerja baru.

 

Lunasi Utang dengan Skala Prioritas

 

Jika Anda memiliki utang, gunakan sebagian pesangon untuk membayar utang dengan bunga tertinggi lebih dulu. Ini akan meringankan beban keuangan Anda dalam jangka panjang. Namun, pastikan pelunasan ini tidak mengorbankan kebutuhan harian atau dana darurat.

 

Utamakan menyelesaikan utang konsumtif seperti utang kartu kredit atau pinjaman berbunga besar. Jika memungkinkan, lakukan negosiasi dengan pihak pemberi pinjaman untuk mendapatkan keringanan pembayaran selama masa transisi.

 

Cari Penghasilan Alternatif Sambil Tetap Hemat

 

Mengandalkan pesangon saja tidak cukup untuk bertahan lama. Manfaatkan masa setelah PHK sebagai kesempatan untuk mencari sumber penghasilan baru. Anda bisa mencoba kerja lepas, berjualan online, atau menggunakan keterampilan Anda untuk menawarkan jasa tertentu.

 

Dengan memiliki penghasilan tambahan, Anda tidak perlu menguras pesangon terlalu cepat. Selain itu, mencari penghasilan alternatif juga membantu menjaga semangat dan produktivitas Anda selama masa transisi karier.

 

Pertimbangkan Investasi yang Aman

 

Jika setelah mengatur kebutuhan pokok dan dana darurat masih ada sisa pesangon, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengalokasikannya ke investasi yang aman. Tujuannya bukan untuk mengejar keuntungan besar dalam waktu singkat, tetapi untuk menjaga nilai uang Anda dari inflasi.

 

Investasi jangka pendek seperti deposito berjangka atau reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan. Hindari investasi yang bersifat spekulatif atau menjanjikan keuntungan instan, apalagi jika Anda belum memahami risikonya.

 

Gunakan Fasilitas dari BPJS Ketenagakerjaan

 

Jika Anda sebelumnya terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, jangan lewatkan hak Anda untuk mengklaim manfaat seperti Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Manfaat ini dapat membantu Anda bertahan secara finansial setelah terkena PHK.

 

Proses klaim bisa dilakukan secara daring melalui aplikasi atau situs resmi BPJS Ketenagakerjaan. Pastikan Anda menyiapkan dokumen lengkap seperti surat PHK, KTP, dan kartu peserta BPJS untuk mempercepat proses pencairan.

 

Jangan Malu Minta Bantuan Profesional

 

Jika Anda kesulitan menyusun anggaran atau merasa kewalahan menghadapi kondisi pasca PHK, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan. Bantuan profesional bisa membantu Anda mengelola pesangon dengan lebih efektif dan menghindari kesalahan fatal dalam pengelolaan uang.

 

Menghadapi PHK memang bukan hal mudah, tetapi dengan mengelola pesangon secara bijak, Anda tetap bisa menjaga kondisi finansial tetap aman. Prioritaskan kebutuhan, lunasi utang strategis, bentuk dana darurat, dan cari peluang penghasilan baru. 

 

Jangan lupa manfaatkan fasilitas dari BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi hak Anda. Tetap tenang, ambil keputusan finansial dengan kepala dingin, dan jadikan masa ini sebagai titik awal untuk perencanaan keuangan yang lebih sehat.