Kisah Siswi SMA Lahirkan Skincare Herbal, Gabungkan Tradisi dan Sains
- VIVA/Ayesha Puri
Unaisa tidak main-main mengebangkan produk perawatan kulit ini. Ia mengikuti short course selama dua bulan guna mempelajari dasar-dasar formulasi skincare.
Dari pembelajaran itu, ia memodifikasi formula hingga menghasilkan produk yang layak dipakai. Proses ini memakan waktu sekitar enam bulan, termasuk serangkaian uji coba (trial) hingga mencapai hasil yang ia inginkan..
Selain itu, Unaisa mendapat masukan dan bimbingan dari mentornya di EduALL, yakni konsultan studi ke luar negeri yang sudah berdiri sejak tahun 2016. Sebagai salah satu Mentee (panggilan untuk anggota EduALL), Unaisa merasa lebih percaya diri bahwa produk Temuhara yang ia buat sudah maksimal dan layak sebagai portofolio untuk ‘memuluskan’ jalannya menuju universitas impian.
Semangatnya mengembangkan skincare berbahan herbal dilirik Maya Shanti untuk mengajak Unaisa sebagai pembicara di komunitas Green Gallery yang kerap mengadakan workshop skincare di berbagai daerah. Unaisa berkesempatan untuk mengajar workshop tentang pembuatan skincare.
Dari Trial ke Produk Siap Pakai
Perjalanan menciptakan Temuhara tidak selalu mulus. Unaisa melakukan beberapa kali uji coba formula sampai akhirnya menemukan kombinasi yang tepat. Produk final yang Unaisa pamerkan di acara STEMP+ Wonderlab 2025 merupakan hasil uji coba yang ketiga.
Produk body butter dan lipbalm diuji coba pada keluarga yang kebetulan memiliki kulit sensitif dan atopik. Hasilnya cukup positi karena produk Temuhara justru membantu mengatasi masalah kulit kering yang sering keluarganya alami.