Peringatan Tsunami di Jepang Usai Gempa Rusia, Ramalan dari Komik Bakal Jadi Kenyataan?

Ilustrasi tsunami
Sumber :
  • Pixabay

Gempa ini menambah daftar panjang aktivitas seismik di wilayah Cincin Api Pasifik, yang dikenal sebagai salah satu zona paling aktif secara geologis di dunia. Jepang, yang mengalami sekitar 2.000 gempa berkekuatan magnitudo 1 atau lebih setiap tahun, memiliki infrastruktur dan sistem peringatan dini yang canggih untuk menghadapi ancaman ini. 

Namun, peristiwa ini memicu kepanikan tambahan karena dikaitkan dengan prediksi dalam manga The Future I Saw karya Ryo Tatsuki. Manga ini pertama kali diterbitkan pada 1999 dan berbasis pada “buku harian mimpi” sang seniman, yang mencatat visinya tentang bencana alam. 

Salah satu prediksi yang mencuri perhatian adalah frasa pada sampul manga yang menyebut “bencana besar pada Maret 2011,” yang kemudian dikaitkan dengan gempa dan tsunami Tohoku yang menewaskan lebih dari 15.000 jiwa dan memicu krisis nuklir Fukushima.

Ramalan Manga Ryo Tatsuki

Dalam edisi terbaru manga yang dirilis ulang pada 2021, Tatsuki memasukkan prediksi baru tentang bencana besar pada Juli 2025, menggambarkan retakan besar di dasar laut antara Jepang dan Filipina yang memicu tsunami tiga kali lebih dahsyat dari peristiwa Tohoku. 

Meskipun Tatsuki dan penerbitnya menegaskan bahwa manga ini bukan ramalan ilmiah, melainkan ilustrasi mimpi, prediksi ini memicu gelombang spekulasi di media sosial, terutama di Asia Timur. Tagar seperti #RyoTatsuki, #Earthquake, dan #Tsunami mendominasi platform X, mencerminkan ketertarikan dan kecemasan publik. 

“Ramalan ini mencerminkan trauma kolektif masyarakat Jepang terhadap bencana alam,” ujar seorang pengamat budaya pop.