Manfaat Wellness Tourism, Ini yang Paling Dibutuhkan Gen Z Jompo
- Istimewa
Wellness tourism menawarkan terapi pijat yang merangsang produksi hormon serotonin dan melatonin, yang berperan penting dalam menciptakan tidur yang nyenyak dan restoratif. Destinasi seperti spa di Kama Spa yang berlokasi di kawasan Jalan barito, Jakarta Selatan menyediakan sesi pijat yang dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas tidur.
3. Stres dan Tekanan Emosional
Tekanan dari pekerjaan, studi, atau dinamika sosial sering membuat Gen Z merasa terjebak dalam lingkaran stres. Stres kronis dapat melemahkan sistem imun, menyebabkan napas dangkal, dan meningkatkan ketegangan otot.
Dalam wellness tourism, terapi pijat menjadi sarana untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Dengan konsep multisensori, Kama Spa menggabungkan unsur sentuhan, aroma, suara pencahayaa, dan visual dalam satu kesatuan yang harmonis. Didukung juga dengan pijatan lembut pada titik-titik tekanan tertentu membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres, sehingga Gen Z dapat merasa lebih rileks dan fokus.
4. Sakit Kepala Berulang
Sakit kepala atau migrain sering kali dipicu oleh ketegangan otot di leher dan bahu, yang umum dialami Gen Z akibat postur buruk atau stres. Wellness tourism menawarkan terapi pijat kepala dan leher yang menargetkan titik-titik tekanan untuk meningkatkan sirkulasi darah ke otak.
Teknik ini tidak hanya meredakan nyeri, tetapi juga mencegah kambuhnya migrain, memberikan efek penyegaran yang langsung terasa.