Misteri Siti Zainab Penunggu Stasiun Kaliwedi yang Menyeramkan, Pernah Ketemu?
- Pixabay
Arwahnya, yang dipenuhi dendam, diyakini masih gentayangan di sekitar perlintasan rel dekat stasiun, terutama saat senja menjelang maghrib. Warga dan pengunjung sering melaporkan penampakan sosok perempuan berkebaya putih dengan bawahan batik liris, berjalan perlahan atau berdiri di tepi rel, seolah menatap kosong ke kejauhan.
Postingan di X pada 2024 memperkuat reputasi ini, dengan beberapa pengguna mengaku mendengar suara nyanyian lirih atau isakan di sekitar stasiun saat malam hari. Beberapa bahkan melaporkan perasaan “dilihat” atau hawa dingin yang tiba-tiba saat melintas. Meski cerita ini menambah daya tarik mistis, identitas sebenarnya Siti Zainab tetap misterius. Tidak ada catatan sejarah resmi yang menyebutkan sinden dengan nama tersebut, memunculkan spekulasi bahwa ia mungkin korban dari era kolonial atau awal kemerdekaan, atau bahkan simbol ketidakadilan terhadap perempuan pada masa lalu.
Dendam terhadap Warna Merah: Larangan yang Menyeramkan
Salah satu elemen paling menarik dari legenda Siti Zainab adalah kebenciannya terhadap warna merah. Warga lokal memperingatkan bahwa mengenakan pakaian merah di dekat Stasiun Kaliwedi, terutama pada malam hari, dapat memicu gangguan gaib, seperti suara-suara aneh, perasaan tertekan, atau bahkan penampakan langsung.
Alasan di balik larangan ini tidak jelas, tetapi beberapa warga menduga warna merah terkait dengan pelaku kejahatan yang menimpanya, atau karena warna ini dianggap mencolok dan “mengundang” perhatian makhluk gaib dalam kepercayaan Jawa.
Larangan ini telah menjadi tradisi lisan yang kuat di Kaliwedi Lor. Pengunjung disarankan memakai pakaian berwarna netral, seperti putih atau biru tua, untuk menghindari gangguan. Cerita tentang wisatawan yang nekat memakai pakaian merah dan mengalami kejadian aneh, seperti tersesat atau mendengar langkah kaki tak kasat mata, sering dibagikan di komunitas lokal dan platform seperti X, menambah aura horor stasiun ini.