Kenali Tanda-Tanda Anak Bosan atau Cemas Selama Libur Panjang
- Freepik
Berbeda dengan kebosanan, kecemasan pada anak memiliki tanda-tanda yang lebih kompleks dan sering kali memengaruhi aspek emosional maupun fisik. Anak yang cemas mungkin menunjukkan perilaku gelisah, mudah menangis, atau mengungkapkan ketakutan tanpa alasan yang jelas. Dalam beberapa kasus, anak dapat mengalami kesulitan tidur, penurunan nafsu makan, atau keluhan fisik seperti sakit perut tanpa sebab medis yang jelas.
Dari perspektif parenting, tanda-tanda verbal juga penting untuk diperhatikan, seperti anak yang mengungkapkan kekhawatiran tentang perubahan rutinitas atau ketidakpastian di masa depan. Pola asuh yang responsif dapat membantu anak merasa lebih aman dengan mendorong komunikasi terbuka dan memberikan rasa stabilitas selama libur panjang.
Penyebab Bosan atau Cemas Selama Libur Panjang
Ada beberapa faktor yang dapat memicu kebosanan atau kecemasan pada anak selama libur panjang. Pertama, kurangnya struktur dan rutinitas harian sering kali membuat anak merasa kehilangan arah. Selama tahun ajaran, anak terbiasa dengan jadwal yang terorganisir, seperti waktu belajar, bermain, dan istirahat.
Ketika libur panjang tiba, hilangnya struktur ini dapat menyebabkan kebosanan atau bahkan kecemasan. Kedua, minimnya interaksi sosial dengan teman sebaya juga berperan besar. Anak-anak yang biasanya bersosialisasi di sekolah mungkin merasa terisolasi selama libur. Ketiga, tekanan dari ekspektasi liburan yang “sempurna” sering kali memengaruhi anak, terutama jika mereka merasa harus memenuhi harapan orang tua atau melihat gambaran liburan ideal di media sosial.
Terakhir, paparan berlebihan terhadap media sosial atau gadget dapat memperburuk kecemasan, terutama jika anak membandingkan pengalaman mereka dengan orang lain. Dalam parenting, memahami penyebab ini adalah langkah awal untuk menerapkan pola asuh yang efektif.