Miris! 51,3 Persen Kekerasan Terhadap Anak Disabilitas Terjadi di Ruang Publik
- Grok
Melalui kegiatan ini, IJF berharap dapat memperkuat pemahaman masyarakat tentang berbagai bentuk kekerasan terhadap anak, meningkatkan kapasitas dalam merespon kasus kekerasan secara cepat dan tepat, serta menumbuhkan komitmen kolektif untuk menciptakan Indonesia yang lebih aman dan ramah anak.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan bagi seluruh anak. Sebagai konsorsium organisasi fokus anak, IJF terus mengedepankan dorongan dan dukungan terhadap Pemerintah terutama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam mempromosikan upaya menghentikan kekerasan pada anak," ujar Angelina Theodora selaku Ketua Komite IJF periode 2024-2025 dan juga Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia.
Selain anggota konsorsium, yaitu ChildFund International di Indonesia, Plan Indonesia, Save the Children Indonesia, SOS Children’s Villages, Terre des Hommes Germany yang terafiliasi dengan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak serta Wahana Visi Indonesia, hadir juga para pemangku kepentingan dari kementerian, lembaga negara dan organisasi masyarakat sipil yang bekerja untuk pemenuhan hak anak.