Miris! 51,3 Persen Kekerasan Terhadap Anak Disabilitas Terjadi di Ruang Publik

Ilustrasi anak laki-laki menangis
Sumber :
  • Grok

 

Ajang temu anak juga menjadi wadah diseminasi hasil konsultasi anak terhadap upaya pencegahan kekerasan di tingkat ASEAN dan global, termasuk pesan yang dibawa anak Indonesia pada pertemuan Ministerial Meeting di Bogotá 2025. Hal ini mendapat respons positif dari ASEAN.

 

“Setelah melihat hasil survei nasional, saya semakin menyadari betapa bermanfaat dan bermaknanya masukan dari anak. Di ASEAN sendiri, kami sedang membiasakan diri untuk berkonsultasi dengan anak, mendengarkan lebih banyak suara mereka, karena kami tahu anak-anak adalah calon pemimpin bangsa dan calon pemimpin ASEAN,” ujar Yanti Kusumawardhani, Perwakilan ASEAN Commission on the Protection of the Rights of Women and Children (ACWC).

 

“Oleh karena itu, mendengarkan, mengakomodasi, dan mengintegrasikan pendapat anak ke dalam dokumen rencana aksi regional untuk penghapusan kekerasan terhadap anak adalah hal yang sangat penting,” sambungnya.