Sering Diremehkan Karena Murah, 5 Bagian Daging Sapi Ini Ternyata Lebih Gurih dari Daging Premium
- Freepik
Lifestyle –Saat mendengar kata daging sapi, sebagian besar orang langsung membayangkan bagian-bagian populer seperti has dalam (tenderloin), iga (ribs), atau sirloin yang kerap tampil menggoda di restoran steak.
Namun tahukah Anda, ternyata ada banyak bagian dari daging sapi yang sering kali luput dari perhatian karena dianggap tak bernilai atau terlalu “berotot”, padahal justru menyimpan rasa gurih yang luar biasa?
Di pasar tradisional, bagian-bagian ini sering dibanderol dengan harga lebih murah. Masyarakat kerap melewatkannya, bahkan menyebutnya sebagai “daging sisa” atau “daging kelas dua”. Padahal, jika tahu cara mengolahnya, bagian-bagian ini bisa jadi bintang utama dalam berbagai masakan khas Indonesia, dari semur sampai rawon, bahkan bisa bersaing rasa dengan potongan daging premium.
Lalu, bagian mana saja yang sering dianggap remeh, tapi sebenarnya kaya rasa? Berikut ulasannya:
1. Sandung Lamur (Brisket) – Favorit Pecinta Sapi Berlemak
Sandung lamur adalah bagian dada bawah sapi yang memiliki tekstur berotot dan lapisan lemak tebal. Banyak yang menghindari bagian ini karena dianggap keras dan penuh lemak. Tapi justru di situlah rahasianya. Lemaknya meleleh saat dimasak lama, menghasilkan rasa gurih mendalam yang membuatnya cocok untuk sop, soto, atau brisket panggang ala BBQ Amerika. Di Indonesia, bagian ini sangat pas untuk soto Betawi.
2. Sengkel – Daging Kaki yang Kenyal tapi Nikmat
Sengkel adalah bagian dari kaki depan dan belakang sapi. Karena mengandung banyak otot dan jaringan ikat, daging ini cenderung alot jika dimasak cepat. Namun, jika dimasak perlahan seperti dalam semur atau gulai, sengkel menghasilkan tekstur kenyal dan rasa kaldunya sangat kaya. Cocok juga untuk rendang atau tongseng.
3. Kikil – Bukan Daging, Tapi Tetap Dicari
Meskipun bukan daging otot, kikil (kulit kaki sapi) termasuk bagian yang sering diremehkan. Banyak orang merasa kikil terlalu kenyal atau “nggak ada dagingnya”. Tapi bagi pecinta masakan tradisional, kikil justru jadi primadona, apalagi dalam sajian seperti sop kaki sapi, gulai kikil, atau lontong kikil khas Surabaya. Teksturnya yang lembut dan licin menyerap bumbu dengan baik.
4. Tetelan – Campuran Daging, Lemak, dan Tulang yang Kaya Rasa
Tetelan sering dianggap sebagai “sisa potongan”, padahal justru karena campuran antara daging, lemak, dan tulang inilah cita rasa kaldu jadi sangat gurih. Banyak warung bakso dan mi ayam menggunakan tetelan sebagai topping karena menghadirkan rasa umami alami. Harganya murah, tapi rasanya mewah.
5. Lidah Sapi – Lembut, Unik, dan Mulai Populer Lagi
Bagi sebagian orang, lidah sapi terdengar aneh atau bahkan “menjijikkan”. Namun di dunia kuliner, lidah sapi justru dihargai karena teksturnya yang lembut seperti mentega setelah dimasak dengan benar. Cocok untuk semur, sate lidah, atau bahkan disajikan sebagai isian sandwich dan taco.
Kenapa Bagian Ini Dianggap Tak Bernilai?
Banyak konsumen tidak tahu cara mengolah bagian-bagian ini, sehingga mereka memilih potongan yang lebih mudah dimasak. Padahal, dengan teknik memasak lambat (slow cooking) atau metode tekanan tinggi (pressure cooker), bagian-bagian ini bisa jadi sangat empuk dan kaya rasa.
Daging sapi tak melulu soal tenderloin atau sirloin. Bagian-bagian seperti sandung lamur, sengkel, kikil, hingga tetelan menyimpan potensi rasa yang luar biasa. Harganya lebih ramah di kantong, dan kalau tahu cara memasaknya, Anda bisa menghadirkan sajian yang lezat, kaya rasa, dan berbeda dari biasanya.
Jadi, lain kali saat ke pasar, jangan ragu untuk mencoba potongan yang mungkin dulu Anda abaikan. Bisa jadi, justru di situlah letak kelezatan sesungguhnya.