Kenapa Sate Kere Solo Disebut Makanan Rakyat Jelata? Ini Ceritanya!

Sate Kere
Sumber :
  • Indonesia Kaya

Sate kere juga mulai masuk ke menu restoran ternama, menunjukkan transformasinya dari makanan kelas bawah menjadi kuliner berkelas tanpa kehilangan akar budayanya.

Keberadaan sate kere di pasar tradisional, seperti Pasar Beringharjo di Yogyakarta, juga menambah daya tariknya. Meskipun versi Yogyakarta lebih mengedepankan gajih sapi sebagai bahan utama, sate kere Solo tetap mempertahankan tempe gembus dan jeroan sebagai ciri khasnya. 

Kuliner ini kini menjadi bagian dari wisata kuliner malam di Solo, dengan warung seperti Sate Kere Mak Narti di Jalan Sutan Syahrir yang ramai dikunjungi mulai pukul 21.00 WIB.

Daya Tarik Wisata Kuliner

Sate kere tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga pengalaman budaya yang autentik. Menikmati sate kere di warung kaki lima sambil merasakan atmosfer khas Solo memberikan pengalaman yang tak terlupakan. 

Harga yang terjangkau, mulai dari Rp10.000 hingga Rp30.000 per porsi, membuatnya tetap ramah di kantong. Kuliner ini juga menjadi bagian dari festival kuliner, seperti Solo Indonesia Culinary Festival, yang memperkenalkan kekayaan rasa sate kere kepada khalayak yang lebih luas.