Ayam Goreng Masih Ada Darah Usai dimasak? Aman atau Berbahaya?

Ilustrasi Ayam Goreng Korea Saus Gochujang
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Pernah nggak, lagi semangat makan ayam goreng baunya harum, warnanya keemasan, garing di luar eh, pas digigit dekat tulang malah keluar cairan merah atau ada bagian yang terlihat seperti darah? Banyak orang langsung panik “Waduh, ini masih mentah, bahaya nggak ya?”

Fenomena ini cukup sering terjadi, bahkan di restoran besar sekalipun, terutama pada potongan ayam bagian paha atau sayap yang tebal. Pertanyaannya, apakah ini benar-benar darah yang menandakan ayam belum matang, atau hanya efek warna alami daging ayam? Dan, kalau memang darah, apakah berarti berbahaya untuk kesehatan?

Kenapa Ayam Goreng Bisa Masih Ada Darah?

Meski sudah digoreng lama, ayam bisa tetap terlihat "berdarah" di sekitar tulang atau sendi. Ada beberapa penyebab:

  1. Sisa Pigmen Hemoglobin dan Myoglobin
    Warna merah yang muncul tidak selalu darah segar. Kadang itu adalah pigmen alami daging yang berubah saat terkena panas, tetapi tetap meninggalkan warna merah muda.
  2. Ayam Berusia Muda
    Ayam broiler yang umum dipasarkan biasanya berusia 5–7 minggu. Tulangnya masih lunak, dan sumsum tulang lebih mudah mengeluarkan warna kemerahan saat dimasak.
  3. Teknik Memasak yang Tidak Merata
    Bagian luar bisa terlihat matang dan garing, tapi panas belum mencapai suhu aman di bagian terdalam. Ini sering terjadi jika api terlalu besar atau potongan ayam terlalu tebal.
  4. Proses Pembekuan dan Pencairan
    Ayam beku yang dicairkan tidak sempurna bisa punya area yang tetap dingin di tengah, sehingga saat digoreng panas sulit menembus bagian dalam.

Aman atau Berbahaya untuk Dimakan?

Menurut, pakar keamanan pangan dari North Carolina State University, Dr. Ben Chapman menyebut, warna merah atau pink di dekat tulang ayam tidak selalu berarti berbahaya.

“Yang menentukan aman atau tidaknya ayam adalah suhu internalnya. Jika ayam sudah mencapai 165°F (74°C) di bagian terdalam, bakteri seperti Salmonella akan mati, meskipun warnanya masih agak pink,” kata dia saat wawancara dengan Food Safety News 2023 lalu.

Artinya, warna saja bukan indikator mutlak kematangan. Namun, jika darah yang terlihat memang berasal dari daging mentah dan suhunya belum mencapai standar aman, maka risiko keracunan makanan meningkat. Gejala keracunan Salmonella bisa mencakup diare, muntah, demam, dan sakit perut.

Cara Memastikan Ayam Goreng Matang Sempurna

Kalau kamu mau menghindari kejutan "darah" di ayam goreng, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Gunakan Termometer Daging
    Ukur suhu di bagian terdalam (biasanya dekat tulang paha). Pastikan minimal 74°C.
  2. Potong Ayam Lebih Kecil
    Potongan besar butuh waktu lebih lama untuk panas menembus bagian dalam. Potong sedang agar matangnya merata.
  3. Gunakan Teknik Pre-cook
    Rebus ayam 5–7 menit sebelum digoreng. Selain memastikan kematangan, ini membuat proses goreng lebih cepat dan kulit tetap garing.
  4. Atur Suhu Minyak
    Suhu ideal untuk menggoreng ayam adalah 165–175°C. Api terlalu besar membuat luar gosong sebelum dalam matang.
  5. Biarkan Ayam Suhu Ruang Sebelum Dimasak
    Ayam yang baru keluar kulkas atau freezer sebaiknya dibiarkan 15–20 menit di suhu ruang agar panas masuk lebih merata saat dimasak.

Kenapa Restoran Cepat Saji Jarang Mengalami Masalah Ini?

Restoran besar biasanya menggunakan teknik pressure frying (menggoreng dengan tekanan tinggi). Metode ini:

  • Memasak ayam pada suhu lebih tinggi tanpa membuat luar gosong.
  • Memastikan panas menembus hingga ke tulang.
  • Meminimalkan risiko bagian dalam tetap merah.

Selain itu, mereka juga menerapkan standar keamanan pangan yang ketat, termasuk pengecekan suhu internal setiap batch ayam.