Saat Doa Diijabah dan Dosa Dihapus, Inilah Kekuatan Spiritual Puasa Arafah bagi Kesehatan Mental

Ilustrasi wukuf di Arafah
Sumber :
  • Pixaby

Hari Arafah adalah momentum perenungan. Saat tidak sibuk makan, minum, atau terganggu aktivitas lain, kita punya ruang untuk diam dan berbicara pada diri sendiri dan pada Tuhan. Banyak orang merasa lebih tenang saat bisa merenung dan berdoa tanpa gangguan—ini adalah bentuk spiritual mindfulness yang memberi efek menyehatkan pada mental.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa praktik puasa dan ibadah spiritual memiliki dampak nyata pada kesehatan psikologis. Sebuah studi dalam Journal of Religion and Health menyebutkan bahwa orang yang terlibat aktif dalam ibadah—termasuk puasa dan doa—memiliki tingkat stres lebih rendah dan emotional resilience lebih tinggi.

Saat berpuasa, tubuh juga mengalami peningkatan hormon seperti dopamin dan serotonin, yang berperan dalam memperbaiki suasana hati. Sementara itu, praktik spiritual seperti doa, dzikir, dan membaca Al-Qur’an meningkatkan rasa tenang, harapan, dan makna hidup—tiga faktor kunci dalam melawan depresi.

Dengan kata lain, puasa Arafah bukan hanya bentuk ibadah, tapi juga terapi batin yang alami dan mendalam.

Tips Menjalani Puasa Arafah Secara Sadar dan Penuh Makna

1. Awali dengan Niat yang Tulus

Bukan sekadar tradisi, tapi niatkan puasa sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah dan penyembuhan hati. Tulusnya niat akan memengaruhi cara kita menjalani hari.