Teman Kantor Iri dengan Kesuksesanmu? Begini Cara Elegan Menghadapinya Tanpa Drama!

Ilustrasi hadapi rekan kerja culas
Sumber :
  • Freepik

LifestyleSebagian besar profesional menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja. Karena itu, lingkungan kerja sangat penting, kebiasaan sehari-hari, cara kita menghadapi stres, dan hubungan interpersonal dapat memengaruhi kesehatan mental maupun fisik kita. Tempat kerja memang bisa jadi sumber inspirasi, tapi juga membawa tantangan, salah satunya adalah menghadapi rekan kerja yang merasa iri.

Rasa iri di kantor merupakan hal umum yang sering dialami banyak orang. Biasanya muncul ketika seseorang merasa terancam oleh kesuksesan atau pengakuan yang kita dapatkan. Psikologi menjelaskan bahwa rasa iri yang tidak dikelola bisa berkembang menjadi gosip, sikap pasif-agresif, bahkan upaya untuk menjatuhkan pekerjaan kita.

Kita memang tidak bisa mengendalikan perasaan orang lain, tapi kita bisa belajar mengelola respons dan menjaga ketenangan diri. Berikut beberapa tips efektif menurut psikologi untuk menghadapi rekan kerja yang iri seperti dilansir dari laman Times of India, Senin 29 September 2025.

1. Tetap Profesional dan Tenang

Kita sebaiknya tetap fokus menjalankan tugas tanpa terpengaruh oleh energi negatif dari rekan kerja yang iri. Mereka mungkin berusaha memancing reaksi emosional, tapi cara terbaik adalah tetap profesional dan tenang.

Psikologi menekankan bahwa sikap tenang mampu melumpuhkan niat buruk orang lain. Selain itu, konsistensi dalam bersikap profesional menunjukkan pada orang lain termasuk atasan, bahwa kita berfokus pada pekerjaan, bukan drama. Hal ini akan melindungi reputasi dan mencegah konflik yang tidak perlu.

2. Hindari Terlibat dalam Perilaku Negatif

Rekan kerja yang iri bisa saja menyebarkan gosip atau mengkritik untuk merendahkan kita. Jika kita ikut terlibat, situasi justru makin buruk. Psikologi menyarankan agar tidak bereaksi berlebihan terhadap perilaku seperti ini. Sebaiknya alihkan pembicaraan ke topik pekerjaan atau secara sopan menghindar dari obrolan negatif. Dengan tidak memberi ruang bagi energi negatif mereka, kita tetap memegang kendali dan bisa lebih fokus pada pekerjaan.

3. Fokus pada Pekerjaan dan Kekuatan Diri

Rasa iri biasanya berakar dari rasa tidak percaya diri seseorang terhadap kemampuannya. Salah satu cara terbaik menghadapinya adalah tetap berpusat pada diri sendiri dan pekerjaan kita. Yakinlah bahwa semua akan baik-baik saja, keyakinan ini memberi ketenangan batin dan kekuatan menghadapi orang serta situasi sulit.

Psikologi juga menegaskan bahwa kesuksesan adalah jawaban paling kuat terhadap energi negatif. Selama kita tetap menghasilkan pekerjaan berkualitas dan konsisten, kekuatan kita akan terlihat tanpa harus terganggu oleh hal-hal yang tidak penting.

4. Tetapkan Batasan yang Jelas

Kadang, rekan kerja yang iri bisa melampaui batas dengan menyebarkan rumor, mempertanyakan pekerjaan, atau mencoba merusak citra kita. Jika ini terjadi, penting untuk menetapkan batasan sehat. Bersikaplah tegas tapi tetap hormat, jelaskan perilaku apa yang tidak bisa diterima.

Bisa dengan membatasi interaksi pribadi, mencatat insiden, atau bahkan menyampaikan keberatan secara langsung bila perlu. Hal ini membantu melindungi ruang mental dan mencegah perilaku toksik mengganggu produktivitas kita. Batasan juga menunjukkan bahwa meski kita ramah, kita tidak akan mentolerir sikap merendahkan atau tidak hormat.

5. Cari Dukungan dari Atasan Bila Diperlukan

Jika rasa iri berkembang menjadi perundungan atau upaya berulang untuk merusak pekerjaan maupun reputasi kita, jangan ragu mencari dukungan dari atasan. Dokumentasikan setiap kejadian dan libatkan manajer dalam prosesnya. Jika situasi makin memburuk, pertimbangkan untuk melapor ke bagian HR.

Ingat, mencari dukungan bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk kedewasaan dalam menghadapi tantangan di tempat kerja. Terkadang, melibatkan pihak yang tepat adalah jalan menuju solusi yang adil.

Dengan tetap tenang, profesional, serta fokus pada pekerjaan, kita bisa menghadapi rekan kerja yang iri tanpa kehilangan energi positif. Yang terpenting, jangan biarkan rasa iri orang lain menghalangi langkah kita menuju kesuksesan.