Mood Swing di Jam 4–5 Sore? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya!
- Freepik
Semakin sore, ’baterai mental’ ini makin terkuras. Akibatnya, kemampuan otak untuk mengendalikan emosi pun melemah. Harapan untuk segera pulang juga bisa jadi bumerang. Begitu masih ada pekerjaan menumpuk, muncul frustrasi karena merasa terjebak di antara kewajiban dan keinginan untuk beristirahat.
Faktor Lingkungan
Lingkungan kantor juga tak kalah berpengaruh. Menjelang pulang, suasana biasanya lebih riuh: orang-orang beres-beres, obrolan meningkat, atau atasan yang tiba-tiba memberi instruksi tambahan. Semua itu bisa memperbesar stres yang sudah menumpuk.
Selain itu, pikiran kita sudah setengah melayang pada perjalanan pulang macet di jalan, antrean transportasi umum, atau kewajiban rumah tangga. Transisi psikologis dari dunia kerja ke kehidupan personal inilah yang membuat otak bekerja ekstra, menambah rasa jenuh dan emosi yang tak stabil.
Sementara itu, psikolog klinis dan penulis buku Emotional First Aid, Dr. Guy Winch, Ph.D., menyebut kondisi lelah secara emosional di penghujung hari memang membuat kita jauh lebih sensitif.
“Ketika kita lelah secara emosional, kemampuan kita untuk mengatur emosi menurun drastis, sehingga hal kecil yang biasanya bisa kita abaikan terasa jauh lebih mengganggu,” kata dia dalam wawancaranya di Psychology Today.
Artinya, mood swing di sore hari bukanlah tanda kita lemah, tetapi memang tubuh dan pikiran sudah bekerja keras seharian. Otak kehilangan sebagian kemampuannya untuk menahan respons emosional, sehingga reaksi kecil pun bisa jadi besar.