Quarter-Life Crisis di Usia 30, Kenapa Semua Tekanan Seolah Menghantui di Mana-Mana?
- Freepik
Lifestyle –Banyak orang membayangkan bahwa saat menginjak usia 30, hidup akan lebih stabil, karier mulai mapan, dan kebahagiaan lebih terasa. Namun, realitas yang ditemui justru berbeda.
Alih-alih merasa tenang, banyak orang usia 30-an justru berada dalam tekanan besar mulai dari karier yang tak sesuai ekspektasi, pernikahan atau keluarga yang belum terbentuk, hingga masalah finansial yang makin berat.
Fenomena ini sering disebut sebagai quarter-life crisis gelombang kedua, atau krisis hidup di awal 30-an. Jika pada usia 20-an kita disibukkan dengan pencarian identitas, di usia 30 tekanan justru datang dari kenyataan hidup yang menuntut stabilitas.
Profesor psikologi di San Diego State University, Jean M. Twenge telah meneliti tren kebahagiaan antar generasi selama puluhan tahun. Ia menemukan bahwa kebahagiaan yang dulu identik meningkat setelah usia 30 kini justru menurun.
“Usia seharusnya membawa kebahagiaan dan rasa puas. Fakta bahwa hal itu tidak lagi terjadi cukup mengejutkan,” kata dia dalam wawancaranya.
Penemuan ini menunjukkan bahwa masa dewasa awal kini bukan lagi puncak stabilitas, melainkan justru fase penuh tantangan baru.