Kurang Tidur Demi Kerjaan? Hati-Hati, Risiko Serangan Jantung Mengintai!

Ilustrasi pekerja kantor tidur siang
Sumber :
  • iStock

Lifestyle –Banyak orang menganggap tidur hanya sekadar istirahat setelah lelah bekerja. Padahal, tidur merupakan salah satu pilar kesehatan yang sama pentingnya dengan pola makan seimbang dan olahraga teratur.

Saat tidur, tubuh melakukan berbagai proses vital seperti perbaikan jaringan, regulasi hormon, hingga pemulihan sistem kardiovaskular. Sayangnya, gaya hidup modern dengan beban kerja tinggi membuat banyak orang mengorbankan tidur demi menyelesaikan pekerjaan.

Fenomena ini tidak bisa dianggap sepele, karena kurang tidur terbukti meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk serangan jantung. Ya, kurang tidur kronis dapat memengaruhi sistem kardiovaskular dengan berbagai cara.

Pertama, saat tubuh tidak mendapat cukup tidur, tekanan darah cenderung meningkat karena sistem saraf otonom tetap aktif dalam kondisi ’siaga’. Kedua, kurang tidur juga dapat meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol, yang dalam jangka panjang merusak kesehatan jantung.

Sebuah studi dari European Heart Journal (2019) menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dan stroke dibanding mereka yang tidur 7–8 jam.

Ahli kardiologi dari Mayo Clinic, Dr. Virend Somers, menegaskan pentingnya tidur untuk kesehatan jantung.

“Kurang tidur tidak hanya membuat Anda merasa lelah, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan jantung. Saat tubuh tidak cukup tidur, tekanan darah dan detak jantung tetap tinggi, yang dalam jangka panjang dapat memicu serangan jantung,” kata dia dikutip dari laman Mayo Clinic, Jumat 12 September 2025.