Kenapa Mulut Terbuka Otomatis Saat Tidur? Waspadai Masalah Serius Ini
- Freepik
Lifestyle –Pernahkah Anda bangun tidur dengan mulut kering, tenggorokan perih, atau bahkan sakit kepala? Bisa jadi penyebabnya adalah kebiasaan tidur dengan mulut terbuka. Meski terlihat sepele, kondisi ini tidak boleh dianggap enteng.
Dalam banyak kasus, mulut terbuka saat tidur merupakan tanda tubuh mengalami kesulitan bernapas lewat hidung dan mencari jalan alternatif agar oksigen tetap masuk.
Melansir laman Cleveland Clinic, bernapas lewat mulut saat tidur bisa dipicu oleh hidung yang tidak dapat berfungsi optimal, misalnya karena deviasi septum, alergi, atau polip. Pada beberapa orang, ini bahkan berkaitan dengan obstructive sleep apnea (OSA),gangguan serius yang menyebabkan pernapasan berhenti berulang kali saat tidur.
Penyebab Umum Mulut Terbuka Saat Tidur
Ada beberapa alasan kenapa seseorang tidur dengan mulut terbuka, di antaranya:
- Hidung Tersumbat
Saat pilek, alergi, atau sinusitis, saluran pernapasan di hidung menyempit sehingga tubuh otomatis beralih bernapas lewat mulut. - Struktur Anatomi
Masalah bawaan seperti deviasi septum (dinding hidung bengkok), polip hidung, atau amandel yang membesar bisa menghambat aliran udara. Akibatnya, mulut terbuka saat tidur menjadi satu-satunya cara untuk bernapas lancar. - Sleep Apnea
Melansir Stanford Health Care, sleep apnea terjadi ketika jaringan di tenggorokan menghalangi jalan napas saat tidur. Hal ini memaksa mulut tetap terbuka agar udara bisa lewat, meski sering tidak cukup efektif.
Efek Negatif Tidur Mulut Terbuka
Tidur dengan mulut terbuka tidak hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga berdampak pada kesehatan.
- Mulut dan Tenggorokan Kering
Melansir Sleep Foundation, kondisi ini meningkatkan risiko bau mulut, kerusakan gigi, hingga infeksi mulut. - Kualitas Tidur Menurun
Mulut terbuka sering berkaitan dengan tidur terfragmentasi, membuat seseorang sering terbangun tanpa sadar. Hasilnya, Anda akan mudah mengantuk di siang hari dan kesulitan fokus. - Dehidrasi dan Perubahan Darah
Sebuah studi yang dipublikasikan di PubMed Central (2023) menemukan bahwa bernapas lewat mulut saat tidur bisa meningkatkan kadar hematokrit, tanda adanya pengurangan cairan tubuh. - Risiko Kesehatan Serius
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, bahkan diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan oleh stres oksidatif dan gangguan suplai oksigen yang terjadi berulang kali.
Melansir laman Cleveland Clinic tidur dengan mulut terbuka sering kali merupakan tanda bahwa hidung tidak bisa bernapas secara normal. Bisa karena faktor struktural atau gangguan kesehatan seperti sinusitis kronis.
Sementara itu, artikel di Sleep Foundation menegaskan bahwa meski terkadang hanya merupakan kebiasaan, bernapas lewat mulut juga bisa menjadi sinyal adanya sleep apnea. Gejala yang sering menyertainya adalah dengkuran keras, kelelahan berlebihan di siang hari, dan sering terbangun di malam hari.
Dengan kata lain, jika mulut terbuka saat tidur hanya sesekali, mungkin tidak berbahaya. Namun, jika sering terjadi, apalagi disertai gejala lain, ini sebaiknya menjadi alarm untuk melakukan pemeriksaan medis.
Cara Mengatasi Tidur Mulut Terbuka
Jika Anda sering tidur dengan mulut terbuka, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Periksa Kondisi Hidung
Jika ada alergi atau sinusitis, dokter bisa meresepkan dekongestan atau antihistamin. Untuk kasus deviasi septum atau polip, tindakan medis seperti operasi mungkin diperlukan. - Latih Pernapasan Lewat Hidung
Biasakan bernapas lewat hidung pada siang hari. Ada juga latihan otot orofaring yang dapat membantu memperkuat area mulut dan tenggorokan agar saluran napas lebih stabil saat tidur. - Evaluasi Sleep Apnea
Jika kebiasaan ini disertai dengan dengkuran keras atau kantuk ekstrem di siang hari, segera lakukan evaluasi medis. Penanganan bisa berupa penggunaan CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) yang menjaga saluran napas tetap terbuka. - Hindari DIY Berbahaya
Belakangan ini, tren “mouth taping” atau menutup mulut dengan selotip saat tidur menjadi populer. Namun menurut laporan Health.com dan Time Magazine, metode ini berbahaya karena bisa menyebabkan sesak napas, apalagi jika seseorang memiliki sleep apnea yang tidak terdiagnosis. - Konsultasi ke Dokter
Jika mulut terbuka saat tidur terjadi terus-menerus, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter THT atau spesialis tidur untuk mencari solusi yang tepat sesuai penyebab.