Kenapa Orang Pendiam Bisa Meledak Lebih Dahsyat Saat Marah?

Ilustrasi marah-marah
Sumber :
  • Pixaby

  1. Ekspresi minim. Orang sekitar sulit membaca tanda-tanda kalau ia sedang jengkel atau tersinggung. Akibatnya, masalah menumpuk tanpa ada yang menyadari.
  2. Takut konflik. Banyak orang pendiam menahan emosi karena tidak ingin menimbulkan pertengkaran.
  3. Perfeksionisme atau standar tinggi. Mereka memilih diam meski tidak setuju, tetapi di dalam hati terjadi pergolakan.

Ketika beban sudah terlalu banyak, ledakan bisa terjadi hanya karena pemicu kecil. Misalnya, seorang karyawan pendiam yang terus dibebani pekerjaan tanpa protes, tiba-tiba marah besar hanya karena mendapat revisi ringan dari atasannya.

Meluruskan Mitos: Melampiaskan Amarah Bikin Lega?

Banyak orang percaya, kalau marah sebaiknya dilampiaskan agar plong. Entah dengan memukul bantal, berteriak, atau meninju samsak. Namun riset justru membantah mitos ini.

“Meluapkan amarah untuk meredakannya ibarat menuangkan bensin untuk memadamkan api bukannya padam, malah semakin besar,” jelas Prof. Brad J. Bushman.

Ia menegaskan, strategi yang benar bukan meningkatkan arousal, melainkan menurunkannya. Setelah tubuh tenang, barulah seseorang bisa berpikir jernih dan mengomunikasikan masalah dengan sehat.

Tanda-Tanda Bahaya Laten pada Orang Pendiam