Kepala Terasa Kesemutan? Ini Penyebab Medis yang Perlu Kamu Waspadai

Ilustrasi Sakit Kepala
Sumber :
  • Pixaby


1. Diabetes

Penderita diabetes bisa mengalami neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi. Meskipun paling sering terjadi di tangan dan kaki, kadang parestesia juga bisa terasa di kepala.

2. Multiple Sclerosis (MS)

MS adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat. Gejala awalnya bisa berupa kesemutan, kebas, atau sensasi aneh di bagian tubuh tertentu termasuk kepala dan wajah. Ini terjadi karena kerusakan selubung mielin yang melindungi saraf.

3. Neuralgia Trigeminal atau Occipital

Gangguan pada saraf wajah (trigeminal) atau belakang kepala (occipital) bisa menyebabkan rasa nyeri tajam, terbakar, atau kesemutan di area kepala. Biasanya bersifat satu sisi dan muncul dalam serangan singkat tapi menyakitkan.

4. Stroke atau TIA (Transient Ischemic Attack)

Kesemutan yang muncul tiba-tiba, terutama disertai gejala lain seperti kelemahan di satu sisi tubuh, sulit bicara, atau penglihatan kabur, bisa menjadi tanda stroke atau mini-stroke (TIA). Kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera.

5. Tumor Otak atau Kompresi Saraf

Meski jarang, tumor di otak atau leher bisa menekan saraf tertentu dan menyebabkan gejala seperti kesemutan, sakit kepala berat, muntah, atau kejang. Diagnosis umumnya dilakukan dengan CT scan atau MRI.

6. Kekurangan Vitamin atau Gangguan Metabolik

Kekurangan vitamin B12, vitamin D, kalsium, atau gangguan tiroid bisa memicu gejala neurologis, termasuk kesemutan. Biasanya disertai keluhan lain seperti mudah lelah, rambut rontok, atau penurunan berat badan.

7. Efek Samping Obat atau Racun

Beberapa obat, seperti kemoterapi atau antikejang, dapat menyebabkan neuropati sebagai efek samping. Paparan logam berat atau zat toksik juga bisa memicu parestesia.

Menurut , Direktur Neurosciences ICU di South Shore University Hospital,  Dr. Krista M. Lim-Hing Kekurangan vitamin seperti B12 atau zat besi bisa menyebabkan kesemutan di kepala atau bibir. Untuk memastikan, langkah awal terbaik adalah melakukan tes darah.

"Posisi tidur yang salah, terutama yang memberi tekanan pada bagian belakang leher, bisa mengganggu aliran darah dan menekan saraf yang mengarah ke kepala. Ini seringkali jadi penyebab umum kesemutan yang sifatnya sementara,"kata dia.

Namun, ia memberi peringatan serius, jika kesemutan di kepala disertai kelemahan tubuh, kesulitan bicara, atau gangguan penglihatan, bisa jadi itu tanda stroke ringan. Jangan tunda, segera ke rumah sakit untuk pemeriksaan.

Pendapat Dr. Lim-Hing mencerminkan pendekatan menyeluruh: mulai dari penyebab ringan yang bisa diatasi di rumah, hingga kondisi darurat yang memerlukan tindakan cepat.


Kapan Harus ke Dokter?

  • Bila kesemutan muncul secara tiba-tiba, berlangsung lama, atau berulang tanpa sebab jelas.
  • Bila disertai gejala lain: kelemahan tubuh, kesulitan berbicara, pingsan, gangguan penglihatan, atau kehilangan koordinasi.
  • Bila Anda memiliki riwayat diabetes, migrain, atau gangguan neurologis lain.
    Jika kesemutan menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari.