Kenapa Kita Jadi Mudah Tersinggung Saat Uang Menipis?

Ilustrasi Uang Menipis, Emosi Meningkat
Sumber :
  • Pixaby

Psikolog dari Harvard Medical School, Dr. Susan David menjelaskan bahwa emosi yang tidak dikelola akibat tekanan hidup seperti keuangan bisa dengan mudah bocor ke hubungan interpersonal—pasangan, keluarga, atau teman. Orang yang sedang mengalami stres finansial akan lebih cepat tersinggung, lebih mudah mengkritik, atau malah menarik diri karena malu atau takut dianggap gagal.

 

Hubungan pun jadi tegang. Ketika dua orang sama-sama berada dalam tekanan ekonomi, konflik kecil bisa berubah jadi pertengkaran besar. Ironisnya, saat kita paling butuh dukungan emosional, justru kita mendorong orang menjauh karena perilaku kita yang dipengaruhi stres dan kelelahan emosional.

 

Malu dan Rasa Gagal: Luka Emosional yang Tak Terlihat

Masalah keuangan sering kali dikaitkan dengan rasa harga diri. Dalam masyarakat modern, pencapaian materi sering dipakai sebagai ukuran sukses. Ketika uang menipis, bukan hanya angka di rekening yang berkurang—tetapi juga rasa percaya diri.

 

Peneliti emosi dan kerentanan dari University of Houston, Dr. Brené Brown mengatakan bahwa rasa malu adalah emosi yang sangat merusak, karena membuat seseorang merasa ‘saya adalah kegagalan’, bukan hanya ‘saya gagal’.” Dan rasa malu inilah yang sering hadir dalam kondisi finansial sulit—kita merasa tidak cukup pintar, tidak cukup sukses, tidak cukup berguna.

 

Perasaan ini bisa memicu reaksi defensif: menjadi mudah marah, menutup diri, atau merasa tersinggung bahkan terhadap saran yang sebenarnya membantu. Ketika seseorang merasa gagal, ia lebih sensitif terhadap kritik dan lebih sulit menerima bantuan—karena bantuan itu sendiri terasa seperti pengingat bahwa ia sedang tidak baik-baik saja.