Merasa Nggak Berguna & Nggak Termotivasi? Ternyata Ini Alasannya!
Kamis, 14 Agustus 2025 - 07:02 WIB
Sumber :
- Pixaby
- Exhaustion (Kelelahan Ekstrem)
Energi fisik dan mental terkuras; sulit memulai tugas, merasa terus lelah bukan karena kemauan, tapi kelelahan mendalam. - Cynicism / Detachment (Sinisme atau Menjauh)
Sikap acuh terhadap pekerjaan dan rekan bisa muncul sebagai apatis, sinis, atau jarak emosional tiba-tiba. - Inefficacy (Perasaan Tak Berguna)
Merasa kompeten atau berdampak kecil; merasa upaya sia-sia, atau tidak bisa menghasilkan kualitas sama seperti dulu.
Maslach menyatakan bahwa tiga aspek utama yakni kelelahan, sikap sinis dan menjauh serta perasaan tidak efektif. Ketiga gejala ini sering tumpang-tindih, membentuk lingkaran kelelahan yang menyulitkan produktivitas dan kesejahteraan.
Akar Masalah: Six Areas of Worklife (Maslach & Leiter)
Mengapa burnout muncul? Maslach & Leiter mengidentifikasi enam area kehidupan kerja yang, bila tidak sinkron, memicu burnout:
- Workload (Beban Kerja) terlalu berat atau tidak realistis.
- Control (Kontrol) minim, kamu tak punya otonomi atas bagaimana kamu bekerja.
- Reward (Penghargaan) kurang, baik finansial maupun pengakuan sosial.
- Community (Komunitas) buruk, isolasi, konflik tak terselesaikan, atau perpaduan hubungan yang terasa dingin.
- Fairness (Keadilan) absent, favoritisme, pembebanan tidak setara, atau wawasan keputusan yang tidak transparan.
- Values (Nilai) bertentangan, kamu melakukan tugas yang terasa melemahkan keyakinan diri.
Framework ini menegaskan bahwa burnout bukan sekadar “salah kamu”, tapi sinyal situasi yang merusak keseimbangan dan makna dalam pekerjaan .