Burnout Disangka Malas, Malas Disangka Burnout Mana yang Kamu Alami?
Kamis, 14 Agustus 2025 - 06:00 WIB
Sumber :
- Freepik
Apa itu malas?
Malas muncul dari ketidakmauan untuk berusaha, meski sebenarnya memiliki kemampuan untuk melakukannya. Kurangnya motivasi dapat memicu kebiasaan menunda, energi rendah, dan perilaku menghindar. Akibatnya, orang cenderung memilih zona nyaman daripada peluang untuk berkembang. Mereka mungkin mencari kesenangan instan dibanding tenggelam dalam pekerjaan yang bermakna, sehingga terjebak dalam pola kemalasan.
Cara mengatasi malas dan burnout
- Pahami akar masalahnya
Burnout biasanya muncul karena stres yang berkepanjangan, pekerjaan berlebihan, atau kelelahan emosional. Malas sering muncul karena kurang motivasi, tujuan yang tidak jelas, atau takut gagal. Tanyakan pada diri sendiri "Apakah saya lelah karena terlalu banyak bekerja atau karena saya tidak terhubung dengan apa yang harus saya lakukan?" - Istirahat vs reset
Jika burnout, yang dibutuhkan adalah pemulihan sesungguhnya tidur cukup, libur, dan ruang untuk menenangkan pikiran. Jika malas, cobalah reset pola pikir lawan rasa malas dengan langkah kecil. Jangan sampai tertukar antara istirahat dan menunda pekerjaan yang satu memulihkan energi, yang lain justru mengurasnya. - Buat micro-goals
Baik burnout maupun malas, tujuan yang terlalu besar bisa terasa memberatkan. Pecah menjadi langkah kecil yang mudah dicapai untuk membangun kembali semangat. Misalnya, tulis satu paragraf saja daripada memaksa menyelesaikan seluruh artikel. - Kembali pada tujuan awal
Burnout sering membuat kita lupa alasan memulai. Malas bisa jadi tanda bosan atau pekerjaan yang tidak sesuai. Tanyakan "Apakah ini masih membuat saya bersemangat atau memberi kepuasan?" Jika tidak, mungkin yang perlu diubah adalah tugasnya, bukan diri Anda. - Olahraga
Jalan kaki 10 menit saja bisa meningkatkan fokus dan energi. Aktivitas fisik membantu mengurangi stres dan mengusir rasa lesu di kepala—bisa jadi solusi untuk keduanya.