Jus Detoks untuk Diet Ternyata Bisa Membahayakan Tubuh? Ini Fakta Mengejutkannya!
- iStock
Melakukan defisit ekstrem seperti ini tanpa pengawasan medis bisa menyebabkan kelelahan, sakit kepala, kehilangan otot, kekurangan nutrisi, dan efek samping lainnya. Risiko makan berlebihan (binge eating) juga meningkat.
Jus detoks juga bisa berdampak buruk pada mikrobiota usus karena rendahnya asupan serat.
Kekeliruan: Sederhana tapi menyesatkan, dan janji “detoks alami”
Salah satu daya tarik jus detoks adalah kesederhanaannya dan janji hasil cepat. Seolah-olah menurunkan berat badan bisa dilakukan dengan mudah yakni cukup minum jus, berat badan turun.
Tapi tubuh tidak bekerja seperti itu. Saat kamu memulai diet ekstrem, berat badan memang bisa langsung turun. Namun, sebagian besar yang hilang pada awalnya bukanlah lemak tubuh melainkan air dan glikogen, bentuk cadangan karbohidrat dalam otot dan hati.
Setiap gram glikogen disimpan bersama sekitar 3 gram air. Jadi saat tubuh menggunakannya sebagai energi, air ikut terbuang, menyebabkan penurunan berat badan yang cepat tapi sementara.
Namun, ini bukanlah kehilangan lemak. Setelah beberapa minggu, penurunan berat badan akan melambat. Ketika mulai makan normal kembali, berat badan pun kembali naik. Baru setelah cadangan glikogen habis, tubuh mulai membakar lemak secara perlahan dan berkelanjutan.