Weekend Jadi Malas Mandi? Hati-hati Bisa Jadi Tanda Awal Masalah Gangguan Mental

Ilustrasi Bangun Tidur Lupa Hari
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Di hari kerja, kita bisa bangun pagi, mandi cepat, dan bersiap ke kantor tanpa banyak berpikir. Tapi begitu akhir pekan datang, kasur terasa lebih menggoda daripada kamar mandi. Bahkan, banyak orang mengaku baru mandi sore atau malam saat akhir pekan, dan sebagian lainnya bisa dua hari tidak mandi tanpa merasa bersalah. Fenomena ini bukan sekadar kebiasaan malas, tapi ternyata punya penjelasan psikologis yang menarik.

Menurut Dr. Nikole Benders-Hadi, seorang psikiater klinis dari New York, rasa malas untuk mandi saat akhir pekan bisa jadi sinyal dari tubuh dan pikiran kita yang sedang “meminta waktu istirahat”. Lalu, kenapa bisa begitu? Berikut ini alasannya.

1. Otak Kita Butuh Rehat Total, Termasuk dari Rutinitas Mandi

Dalam wawancaranya dengan Healthline, Dr. Benders-Hadi menjelaskan bahwa akhir pekan sering kali menjadi satu-satunya waktu bagi sebagian besar orang untuk benar-benar berhenti dari pola hidup serba cepat. Kita tidak perlu bangun pagi, tidak perlu meeting, tidak perlu tampil profesional.

Mandi, meskipun dianggap aktivitas dasar, sebenarnya adalah bagian dari "ritual bersiap-siap" yang terasosiasi dengan tekanan harian. Saat libur, otak kita ingin memutus semua ritual kerja tersebut, termasuk mandi.

“Orang cenderung menghindari aktivitas yang diasosiasikan dengan rutinitas produktif saat mereka sedang mencoba beristirahat,” jelas Dr. Benders-Hadi.

2. Saat Weekend, Prioritas Kita Berubah

Hari kerja biasanya penuh dengan tujuan: tampil rapi, disiplin, dan profesional. Mandi jadi wajib karena ada tuntutan sosial dan lingkungan. Namun saat akhir pekan, standar itu berubah. Kita lebih memprioritaskan kenyamanan, waktu bersama keluarga, rebahan, atau binge-watching serial favorit.

Apalagi kalau tidak ada acara keluar rumah atau bertemu orang, kita merasa tidak perlu mandi karena "tidak akan dilihat siapa-siapa." Ini adalah bentuk switch prioritas dari performa ke kenyamanan pribadi.

3. Mental Break dan Dopamin: Otak Butuh Reward, Bukan Kewajiban

Selama seminggu penuh, kita banyak melakukan hal karena “harus”, bukan karena “ingin”. Di akhir pekan, tubuh dan pikiran secara alami mencari aktivitas yang menyenangkan, instan, dan tanpa tekanan. Mandi meski bermanfaat sering kali terasa seperti tugas.

Menurut Dr. Benders-Hadi, ini berkaitan dengan sistem reward otak. Kita akan lebih memilih aktivitas yang memberi pelepasan dopamin (hormon bahagia), seperti makan camilan, tidur siang, bermain game, atau scroll media sosial berjam-jam. Mandi, sayangnya, bukan bagian dari daftar itu.

4. Tanda Awal Stres atau Kelelahan Mental?

Meskipun malas mandi saat akhir pekan bisa jadi hal wajar, namun jika ini berlangsung terus-menerus dan disertai dengan keengganan melakukan aktivitas dasar lainnya (seperti menyisir rambut, mengganti baju, atau bahkan makan), bisa jadi ini adalah tanda burnout atau kelelahan mental.

Dr. Benders-Hadi mengingatkan bahwa kehilangan motivasi untuk merawat diri adalah salah satu sinyal bahwa mental kita kelelahan. Jika tubuh terus-menerus menolak aktivitas dasar, penting untuk mengevaluasi keseimbangan antara kerja dan istirahat. 

5. Pengaruh “No One’s Watching”: Tidak Ada Tekanan Sosial

Tekanan sosial adalah alasan kuat kenapa banyak orang menjaga kebersihan dan penampilan selama hari kerja. Saat di kantor, kita merasa harus wangi dan rapi karena akan bertemu orang lain. Namun di akhir pekan, terutama jika hanya di rumah, tidak ada dorongan eksternal itu.

Psikolog menyebut ini sebagai external motivation dorongan dari lingkungan sekitar yang mendorong perilaku tertentu. Saat dorongan itu hilang, seperti di akhir pekan, kita hanya mengandalkan internal motivation. Jika motivasi dari dalam tidak cukup kuat, ya akhirnya kita pun memilih rebahan tanpa mandi seharian.

6. Bisa Jadi Kebiasaan Lama Sejak Kecil

Ada pula faktor pola asuh masa kecil. Jika seseorang terbiasa dengan hari Minggu yang “bebas aturan” tidak sekolah, tidak wajib mandi pagi, dan bebas main seharian di rumah maka asosiasi ini bisa terbawa hingga dewasa. Otak kita cenderung menyukai pola yang familiar, sehingga saat libur, kecenderungan itu muncul kembali tanpa disadari.

Apakah Berbahaya Jika Jarang Mandi Saat Libur?

Secara medis, tidak mandi satu hari penuh mungkin tidak menimbulkan masalah besar, apalagi jika tubuh tidak banyak berkeringat. Namun jika hal ini menjadi kebiasaan hingga mengganggu kebersihan dan kepercayaan diri, maka bisa menimbulkan dampak jangka panjang.

Kulit bisa mengalami iritasi, jerawat punggung, atau bahkan infeksi jamur jika tidak dibersihkan dalam waktu lama. Jadi, meskipun malas, mandi tetap penting terutama jika sudah merasa lengket, gatal, atau tidak nyaman.

Cara Mengatasi Rasa Malas Mandi Saat Weekend

Jika kamu ingin tetap menjaga kebersihan tapi merasa berat untuk mandi saat libur, beberapa tips berikut bisa membantu:

  • Ubah tujuan mandi: Alih-alih berpikir mandi karena "harus", ubah narasi menjadi mandi untuk relaksasi. Tambahkan essential oil, air hangat, atau musik santai agar pengalaman mandi terasa seperti self-care.
  • Buat rutinitas ringan: Misalnya, mandi hanya satu kali di siang hari, atau mandi air hangat sore sebagai penutup hari.
  • Berpakaian bersih meski tidak keluar rumah: Ini bisa memberi dorongan psikologis agar tetap merasa segar meski di rumah.
  • Jangan terlalu keras pada diri sendiri: Jika satu atau dua hari tidak mandi, tak apa. Tapi pastikan tetap menjaga kebersihan dasar lainnya.